DREAMERSRADIO.COM -
Kabar tentang tren minum Air Susu Ibu (ASI) bagi orang dewasa yang
dilakukan warga kaya di Shenzen, China, dan jasa pembukaan jasa sewa ibu
susu, memicu kemarahan warga. Bahkan sejumlah perdebatan dan kecaman
muncul di beberapa jejaring sosial untuk menyikapi peristiwa tersebut.
Konsumsi ASI memang tengah menjadi tren bagi sejumlah warga China.
Hal tersbeut dikarenakan menurut kepercayaan tradisioanal kalau ASI
mengandung Nutrisi yang mudah dicerna bagi orang yang sedang sakit.
Salah satu perusahaan bernama Xinxinyu akhirnya mempopulerkan tren
itu dengan membuka jasa sewa ibu susu. Klien pun diizinkan meminum susu
langsung dari payudara ibu susu bila mereka tidak keberatan.
Meski demikian, di tengah maraknya bisnis ibu susu itu, banyak warga
yang memprotes perusahaan tersebut. Mereka menganggap bisnis itu justru
merusak moral.
“Warga menjadi semakin mesum ketika mereka semakin kaya raya, dan
sulit mencari hiburan. Ini adalah pornografi,” ungkap salah seorang
warga China di jejaring sosial Weibo, seperti dikutip South China
Morning Post.
Beberapa warga juga menganggap bisnis itu sebagai bisnis yang
keterlaluan. Bisnis ibu susu dipandang merusak citra ibu, dan
nilai-nilai lainnya. Seperti diketahui, laporan UNICEF menyebutkan bahwa
jumlah perempuan menyusui di Negeri Panda sangat rendah yaitu 28 persen
dari total populasi. Masalah itu disebabkan karena adanya keagresifan
dalam penjualan susu formula.
Sedangkan, Xinxinyu berani menggaji perempuan sebesar HKD20 ribu
atau sekira Rp25 juta (Rp1.282 per HKD) perbulan sebagai ibu susu
sewaan. Gaji mereka bisa meningkat sesuai dengan kesehatan atau
kecantikannya.