1. Memberikan respons yang sama berulang-ulang.
Ketika mendengarkan Anda berbicara, mereka hanya mengatakan, "O ya? Yang benar?" Atau, "Ih, lucu ya?"
Kemungkinan besar, mereka tidak menyimak
betul perkataan Anda, dan hanya merespons ala kadarnya.
2. Melontarkan pertanyaan basa-basi.
Misalnya, "Mau kemana?" atau "Darimana?" Orang yang memang berminat mengetahui penjelasan dari Anda, biasanya akan melontarkan pertanyaan yang lebih rinci.
Jawaban yang
detail dari Anda juga akan membuat mereka antusias untuk bertanya lebih
lanjut.
3. Sering menginterupsi pembicaraan.
Berbeda antara menginterupsi untuk mendapatkan jawaban yang lebih detail, atau menginterupsi untuk melontarkan topik lain yang tak ada kaitannya dengan celotehan Anda.
Walaupun terdengar kurang sopan, namun interupsi yang sewajarnya
(untuk menanggapi pembicaraan Anda) dapat menunjukkan bahwa lawan bicara
tertarik dengan apa yang Anda katakan.
4. Meminta klarifikasi.
Orang yang tertarik dengan topik yang Anda bicarakan mungkin akan melontarkan pertanyaan seperti,
"Itu maksudnya
apa?", "Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?", atau, "Sebentar, coba
kamu ceritakan bagaimana awalnya".
Pertanyaan semacam itu menandakan
bahwa mereka ingin lebih mengetahui lebih jauh apa yang Anda ceritakan.
5. Mendominasi pembicaraan.
Ada dua kemungkinan yang terjadi ketika lawan bicara membiarkan Anda mendominasi pembicaraan.
Pertama,
kisah Anda begitu memukau sehingga ia menjadi terhanyut dalam kisah
tersebut dan membiarkan hingga Anda selesai menceritakannya.
Kemungkinan
kedua, ia membiarkan Anda terus berbicara karena tak bergairah untuk
menanggapinya.
Seringkali kita bahkan tidak sadar kapan kita harus
memberikan kesempatan bagi lawan bicara untuk turut mengungkapkan hal
penting yang ingin disampaikan.
dalam pembicaraan ini
seringkali membuat lawan bicara jenuh karena dia merasa diposisikan
hanya sebagai pendengar.
Kalau topik Anda menarik, tentu lawan bicara
juga ingin berkomentar, berpendapat, atau menyampaikan hal-hal yang
diketahuinya tentang topik tersebut.
6. Posisi tubuhnya tidak fokus menghadap Anda.
Koneksi yang telah terjalin baik biasanya terlihat dari lawan bicara yang posisi tubuhnya fokus menghadap ke arah Anda.
Ketika duduk, ia akan mencondongkan
tubuhnya ke arah Anda, dan bukannya menyandarkan tubuh ke belakang
sambil menguap berulang kali.
Ketika ia tidak tertarik atau tidak
menyimak pembicaraan Anda, ia juga cenderung akan menunduk, asyik
mengecek ponsel, atau malah mengamati orang yang lalu-lalang di sekitar
Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar