DISUSUN
OLEH:
Nama : Arin
Kelas : X1
No. Absen : 4
Guru pengajar : Rita Heni, S.
Pd
Kata
Pengantar
Puji
syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya,
karya tulis ini telah dapat diselesaikan.
Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai
peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan manusia atau makhluk hidup
lainnya pada waktu atau ruang dimasa yang lampau. Banyak generasi penerus
bangsa saat ini, yang tidak lagi memahami sejarah-sejarah pada waktu yang
lampau, seperti sejarah mengenai kebudayaan tempat tinggalnya. Itu semua
disebabkan akibat telah canggihnya IPTEK di dunia dan kesadaran masyarakat yang
hilang akan pentingnya ilmu sejarah. Oleh karena itu, ada baiknya terlebih
dahulu kita memahami apa itu sejarah, ruang lingkup sejarah serta peranannya di
kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, diharapkan karya tulis ini dapat membuat
terjadinya perubahan terhadap pola pikir para generasi penerus bangsa dan
kesadaran akan pentingnya ilmu sejarah untuk dipelajari, dipahami, dan
dimengerti agar kelak suatu saat, peristiwa yang telah terjadi di masa lampau
tak akan pernah hilang dan pupus dari ingatan dan dalam sejarah di dunia ini,
serta para generasi berikutnya bisa menjadikan sejarah sebagai contoh yang baik
untuk kehidupan yang akan datang.
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca.
Terima Kasih.
Palembang,
Juni 2012
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................. ii
Daftar isi...................................................................................... iii
Bab I
A. Pendahuluan................................................................... 1
B. Latar Belakang............................................................... 1
C. Rumusan Masalah.......................................................... 2
D. Tujuan.......................................................................... 2
E. Metode.......................................................................... 3
F. Penyelesaian.................................................................. 3
Bab II
A. Pengertian Sejarah.......................................................... 4
B. Sejarah sebagai
Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni............... 5
C. Generalisasi,
Periodisasi, dan Kronologi............................ 9
D. Kegunaan Sejarah...........................................................
10
Bab III
A. Kesimpulan dan Saran....................................................
11
Daftar pustaka..............................................................................
12
Bab 1
A. Pendahuluan
Kata sejarah sering kita
dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sering dari kita juga diajukan
beberapa pertanyaan: “Apa sejarah itu?” atau ada pertanyaan seperti ini: “Kita
harus belajar dari sejarah”, atau “Jangan pernah melupakan sejarah”.
Pertanyaan-pertanyaan seperti contoh di atas yang kelihatannya sangat sederhana
dan sangat mudah atau mungkin banyak dari kita menganggapnya remeh ternyata
tidak dapat dijawab dengan segera. Kita harus merenung dan memikirkan
jawabannya.
Oleh karena itu, kita harus
mengetahui apa itu sejarah, mengapa sejarah bisa dijadikan sebuah ilmu, dan apa
peranan serta manfaatnya di kehidupan. Pernahkah darimu mendengar cerita-cerita
kehidupan manusia pada masa lampau? pasti jawabannya ya. Nah, cerita-cerita
yang terjadi pada masa lampau tersebutlah yang disebut sejarah. Objek kajian
dari sejarah adalah manusia.
B. Latar Belakang
Tidak semua peristiwa masa lalu merupakan peristiwa sejarah. Ada
kriteria tertentu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sejarah adalah
ilmu tentang manusia, bukan mengenai hewan ÿ, tumbuhan J, atau alam semesta beserta isinya ý. Sejarah juga merupakan ilmu mengenai masa lalu.
Ada juga yang mengatakan sejarah adalah ilmu yang mempelajari sebab
akibat. Untuk para sejarawan, hal terpenting adalah bagaimana meyakinkan para
pembaca bahwa apa yang ditulisnya benar, dan tulisannya itu benar sesuai fakta
yang benar-benar ada.
Suatu peristiwa menjadi bermakna dan menyenangkan apabila kita mengetahui
mengapa dan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi.
C. Rumusan Masalah
4 Rumusan
masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.
Apa itu sejarah?
2.
Apa perbedaan sejarah sabagai peristiwa, sebagai
kisah, sebagai ilmu, dan sebagai seni?
3.
Apa kegunaan atau manfaat mempelajari sejarah dalam
kehidupan sehari-hari?
D. Metode
ÿ Metode yang digunakan dalam karya tulis ini, adalah
sebagai berikut.
1. Metode Pengamatan, metode yang mencari
informasi dan data-data berdasarkan pengamatan sendiri terhadap lingkungan
sekitar.
2. Metode yang bersifat terbuka, metode yang
mencari informasi dan data-data dari sumber buku, internet, dan pendapat orang
lain mengenai hal yang dipermasalahkan.
E. Tujuan
& Tujuan
dari karya tulis ini diharapkan sebagai berikut.
1. Dapat
mengetahui apa sesungguhnya itu sejarah.
2. Dapat
memahami perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah,
sejarah sebagai ilmu, dan sejarah sebagai seni.
3. Dapat
mengetahui manfaat dan kegunaan dari sejarah, serta diharapkan agar pembaca
dapat menjadi sejarah sebagai contoh untuk kehidupan.
F. Penyelesaian
Dengan demikian, dapat dikatakan sejarah itu merupakan suatu ilmu yang
penting untuk dipelajari, karena sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari
mengenai keadaan manusia pada tempat dan masa waktu yang lampau serta tidak
semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Ada beberapa kriteria-kriteria
tertentu apabila suatu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah.
Belajarlah Dari
Sejarah JJJ
Bab
II
A. Pengertian Sejarah
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun
yang artinya pohon J.
Kata ini berhubungan dengan silsilah raja-raja dan dinasti yang menjadi elemen
utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Di dalam kata sejarah tersimpan makna
pertumbuhan atau istilah.
Untuk lebih memahami secara lebih
mendalam, mari kita simak pengertian sejarah di negara lain. Perkataan sejarah
dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata geschieden= terjadi).
Sedangkan dalam bahasa Yunani historia yang artinya apa yang diketahui
dari hasil penyelidikan atau ilmu. Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam
manusia di masa lampau.
¥ Beberapa definisi sejarah yang dikemukakan oleh para
ahli, antara lain sebagai berikut.
a. Moh. Yamin, SH, sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat
dibuktikan dengan kenyataan.
b. Herodotus (Bapak Sejarah), sejarah tidak
berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti
garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
c. Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta
secara diakronis (karena sejarah memanjang dalam waktu), ideografis (karena
sejarah bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menceritakan sesuatu), unik
(karena sejarah melakukan penelitian tentang hal-hal yang unik dan
secara khas hanya berlaku pada suatu tempat
dan waktu tertentu), dan empiris (sejarah berstandar pada pengalaman manusia
yang sungguh-sungguh).
B. Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni.
1. Sejarah sebagai
Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah sebagaimana mestinya terjadi
(histoire realite) dan merupakan hasil tindakan manusia dalam jangka
waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu. Suatu
peristiwa dikatakan sebagai sejarah bila peristiwa itu dapat dikaitkan dengan
peristiwa lain sebagai bagian proses dalam suatu konteks historis yang terdapat
sebab-akibat.
3 Contoh
sejarah sebagai peristiwa:
Pergerakan nasional di Indonesia lahir
pada awal abad ke 20 karena pada masa itu muncul kesadaran kebangsaan
dikalangan kaum pelajar Indonesia. Hubungan sebab-akibat itu merupakan suatu
dinamika menuju perubahan sebagai suatu hakikat sejarah.
Sejarah merupakan
rangkaian peristiwa dalam kehidupan yang tersusunsecara berurutan. Bersifat
unik, karena hanya terjadi sekali dan tidakterulang persis sama, abadi, tetap
menjadi kenangan dan penting,karena dapat menjadi momentum
2. Sejarah sebagai Kisah
Huizinga, sejarawan Belanda,
mengatakan bahwa sejarah adalah “suatu kisah yang telah berlaku”. Sejarah
sebagaimana yang dikisahkan (histoire-recite) mecoba menangkap dan
memahami sejarah sebagaimana terjadinya (histoire realite).
Sejarah merupakan kisah atau cerita
tentang seorang pelaku sejarah,dapat merupakan riwayat hidup, atau
pengalamannya dalam suatuperistiwa sejarah
Ada kemungkinan sejarah
sebagai kisah bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti kepentingan dan nilai yang diperjuangkan, kelompok sosial dimana dia
berada, perbendaharaan pengetahuan dan kemampuan bahasa yang dimilikinya.
3 Contoh sejarah sebagai kisah:
Perlawanan
Pattimura 1817; Perlawanan Kaum Paderi (1821-1838); Perlawanan Diponegoro
(1825-1830); Perlawanan Aceh (1871-1904) dan sebagainya dapat berulang kali
ditulis kembali (dikisahkan) oleh penulis sejarah (sejarawan) atau orang yang
berminat pada sejarah, yang hasilnya berupa karya tulis, dapat berupa cerpen,
buku atau dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Upacara
peringatan Proklamasi 17 Agustus dapat terulang dimana saja, oleh siapa saja,
misalnya di sekolah oleh warga sekolah B.
Jadi, sejarah sebagai kisah, peristiwanya dapat berulang kali, karena
kisah dari suatu peristiwa tersebut dapat ditulis oleh siapa saja dan kapan
saja.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu membedakan ilmu sejarah dengan filsafat yang
bersifat abstrak dan spekulatif. Sejarah termasuk ilmu empiris.
Sebagai ilmu, sejarah memiliki
sejumlah masalah, bukti dan fakta, yang perlu
pembuktian secara ilmiah, melalui serangkaian
penelitian danhipotesa, dengan menggunakan metode penelitian tertentu.
Sejarah termasuk ilmu tersendiri karena memiliki persyaratan sebagai
ilmu, yakni:
a. Memiliki tujuan, yang membedakan dengan ilmu yang lain, yang akan
dibatasi oleh objek material atau sasaran yang jelas.
b. Memiliki metode, metode sejarah meliputi pengumpulan, mengadakan
penilaian sumber (kritik), penafsiran data dan penyajian dalam bentuk cerita
sejarah (historiografi).
c. Pemikiran yang
rasional, ilmu hanya dapat
dipahami dengan akal pikiran.
d. Penyusunan yang
sistematis, dimulai dari
langkah yang pertama (pengumpulan sumber) sampai dengan yang terakhir
(penulisan sejarah sebagai kisah).
e. Kebenaran bersifat
objektif, penulisannya harus berdasarkan fakta
sejarah yang sesuai dengan kenyataan (objektif).
3 Contoh
sejarah sebagai ilmu:
Sejarah membicarakan manusia dari segi
waktu yang terdiri dari perkembangan, misalnya; sejarah perkembangan
demokrasi di Amerika yang
dimulai dari
kota-kota kecil di New England pada awal abad ke-17, kesinambungan,
misalnya; kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonalisme. Hal ini
misalnya terlihat dari sikap Belanda meniru raja-raja pribumi dalam menarik
upeti, penggulangan, misalnya; pada zaman kolonial, kaum pemodal besar
menyesarakan penduduk dan menimbulkan protes sosial. Zaman sekarang, mereka
muncul lagi dan protes sosial terjadi dimana-mana sebagai reaksi atas kehadiran
mereka, dan perubahan, misalnya, gerakan nasionalisme di Indonesia
sering dianggap sebagai kepanjangan gerakan romantik di Eropa, gerakan
pan-islamisme di Timur Tengah, dan kemenangan kelompok nasionalis dipimpin Sun
Yat Sen di Cina.
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni membutuhkan intuisi, membayangkan apa yang
sedang terjadi dan apa yang terjadi sesudahnhya; emosi, pembaca
seakan-akan diajak hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu tersendiri; dan gaya
bahasa, yang menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan tidak
berbelit-belit.
@ Perbandingan antara penulisan sejarah sebagai seni
dan sejarah sebagai ilmu.
Aspek Penulisan
|
Aspek Penulisan
|
|
Sebagai Seni
|
Sebagai Ilmu
|
|
Ketepatan
|
Rendah
|
Tinggi
|
Objektif
|
Rendah
|
Tinggi
|
Imajinasi
|
Tinggi
|
Rendah
|
3 Contoh sejarah sebagai
seni
Seorang
sejarawan menulis tentang perlawanan arek-arek Surabaya. Cenderung untuk dapat
membayangkan keadaan kota pada saat itu.
C. Generalisasi, Periodisasi, dan Kronologi
$ Di dalam
sejarah terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yakni:
Ø
Generalisasi adalah
salah satu proses strukturalisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas
beberapa babak, zaman atau periode.
& Tujuan dari Generalisasi, yakni:
a. Melakukan penyederhanaan.
b. Memudahkan klasifikasi dalam ilmu
sejarah.
c. Mengetahui peristiwa sejarah secara
kronologis.
d. Memudahkan pengertian.
e. Untuk memenuhi persyaratan sistematika
ilmu pengetahuan.
Ø
Periodisasi adalah
pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan
tertentu.
Ø
Kronologi adalah ilmu
untuk menentukan terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa tersebut
secara tepat berdasarkan urutan waktu.
D. Kegunaan
Sejarah
& Mempelajari sejarah banyak kegunaan atau manfaatnya
antara lain sebagai berikut.
1. Memberi kesadaran waktu.
2. Memberi pelajaran.
3. Sumber inspirasi (ilham).
4. Memberikan ketegasan identitas nasional
dan kepribadian suatu bangsa.
5. Memberikan hiburan.
6. Memuaskan rasa ingin tahu tentang orang
lain, kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan cita-cita.
7. Membangkitkan kekaguman tentang kehidupan
manusia masa lampau.
Bab
III
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun
yang artinya pohon. Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai
peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan manusia atau makhluk hidup
lainnya pada waktu atau ruang dimasa yang lampau. Menurut Kuntowijoyo, sejarah
menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris. Sejarah bisa
sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan sebagai seni.
Di dalam penulisan sejarah, diperlukan adanya generalisasi, periodisasi,
dan kronologi. Sejarah banyak memberikan manfaat bagi yang mempelajarinya dan
mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat.
2. Saran
Untuk semua masyarakat,
sebaiknya kita harus mempelajari pelajaran sejarah. Karena seperti yang kita
telah ketahui, sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan sehari-hari,
salah satunya adalah manfaat pendidikan, yang dapat kita jadikan sebuah hikmah
baik yang positif maupun yang negatif. Untuk nilai-nilai positif yakni
keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan dan tingkatkan lagi, dan sebaliknya,
untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi masa lampau,
tidak akan terulang lagi. Seperti yang sering kita dengar “Belajarlah dari
sejarah” atau “sejarah mengajarkan kepada kita” atau “perhatikanlah pelajaran-pelajaran
yang diberikan oleh sejarah”.
Daftar
Pustaka
Alfian, Magdalia, Nana Nurliana Soeyono,
dan Sudarini Suhartono. 2006.
Sejarah
untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis
Listiyani, Dwi Ari. 2009. Sejarah untuk
SMA/MA Kelas X. Surakarta:
Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Thanks ya...ini sangat membantu..:)
BalasHapusIya sama-sama. Alhamdulillah kalau membantu.
HapusAfwan baru dibalas comment-nya (:
terimakasih atas postingannya karena sangat bermanfaat..... kunjungi balik ya..... http://fahrizal91.blogspot.com/
BalasHapusSama-sama (:
HapusAlhamdulillah bermanfaat.
Insya Allah
Kenapa banyak banget
BalasHapusSaya ingin nya yg singkat dan jelas anjing