1.1. PENGENALAN MICROSOFT
EXCEL 2007 DAN FORMAT CELLS
1.1.1.
Pengenalan Microsoft Excel 2007
Ms. Excel identik dengan
aplikasi pengolah angka. Sebetulnya di apliksi Ms. Excel 2007 kita juga bisa
melakukan pengolahan seperti di Ms. Word 2007 kata terutama pada pengolahan
yang menggunakan tabel. Pada Windows Microsoft Excel 2007 yang muncul, terdapat
beberapa tampilan sebagai berikut (tunjukkan dengan mouse anda masing-masing
komponen berikut) :
1.
Office Button terdiri atas perintah New
Document, Open, Convert, Save, Save as, Print, Prepare, Send, Publish dan
Close.
2.
Quick Access Toolbar, terdiri dari tombol
yang dapat mempercepat kerja. Isinya hampir sama dengan perintah-perintah di
Office Button. Jika ingin melihatnya langsung bisa menekan tanda panah ke bawah
(more).
3.
Menu Bar, terdiri dari perintah
menu utama Microsoft Excel 2007 yaitu Home, Insert, Page Layout, Formulas,
Data, Review, View.
4.
Title Bar, berisi nama file dan program
aplikasi yang sedang aktif.
5.
Tool Bar, tombol-tombol bergambar yang
memiliki fungsi tertentu dan digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan
cepat dan mudah.
6.
Tombol Ukuran, digunakan untuk mengatur
ukuran jendela kerja.
7.
Name Box, Nama sel yang sedang aktif akan
ditampilkan pada Name Box.
8.
Formula Bar, anda bisa mengedit data pada
sebuah sel.
9.
Sel Aktif, tempat menuliskan atau
mengedit data dan dikelilingi oleh garis batas yang lebih tebal.
10.
Column, Setiap kolom memiliki nama
berdasarkan Abjad, dari kolom A hingga Z, dilanjut AA hingga XFD.
11.
Baris (row), untuk setiap baris memiliki
nama berdasarkan Angka. Dari 1 hingga 1048576.
12.
Tab Worksheet, perintah dimana bisa
berpindah ke kertas kerja lain dengan mudah.
13.
Insert Worksheet, dengan menekan Insert
Worksheet anda bisa membuat Worksheet baru yang letaknya berurutan dengan
Worksheet sebelumnya.
14.
Status Bar, Status lembar kerja.
15.
Document Area, merupakan lembar kerja
yang aktif.
16.
Horizontal Scroll Bar, perintah untuk
menggeser layar ke kiri atau ke kanan.
17.
Vertical Scroll Bar, perintah untuk
menggeser layar ke atas atau ke bawah.
18.
View Toolbar, terdiri dari perintah untuk
merubah tampilan layar. Terdiri dari Tampilan Normal, Tampilan Page Layout dan
Tampilan Page Break Preview.
19.
Zoom, perintah untuk memperbesar &
memperkecil tampilan pada lembar kerja.
1.1.2. Format Cell pada Excel 2007
Format Cells adalah adalah kotak dialog yang menangani masalah
pengaturan terhadap properti dalam suatu cell. Untuk memunculkan dialog Format
Cells klik kanan pada cell atau range yang ingin diformat maka akan muncul
tampilan seperti ini:
|
Dialog Format Cells
|
Anda juga bisa memunculkan dialog
format cell dengan klik pada Font
group, Aligment group, atau Number group pada tab menu Home.
1.1.2.1. Number
Pada tab number kita bisa mengatur
format pada cell
1.
Sample, menunjukkan isi cell yang anda pilih untuk diformat
2. Decimal places, menentukan
banyaknya angka di belakang koma yang maksimal sampai 30 angka di belakang
koma.Kotak ini hanya untuk kategori Number, Currency, Accounting,
Percentage, dan Scientific.
3. Use 1000 Seperator, untuk mengisi
pemisah ribuan pada angka. Kotak ini hanya berlaku untuk kategori Number.
4. Negative numbers, menentukan bentuk
penulisan bilangan-bilangan negatif. Kotak ini hanya berlaku pada kategori Number
dan Currency.
5. Symbol, memilih simbol
mata uang. Kotak ini hanya berlaku pada kategori Currency dan Accounting.
6. Type, memilih tampilan
yang anda ingin gunakan pada angka. Kotak ini hanya berlaku pada kategori Date,
Fraction, Special, dan Custom.
7. Locale (location), memilih bahasa
yang digunakan dalam menampilkan angka. Pilihan ini hanya berlaku pada kategori Date, Time,
dan Special.
1.1.2.2.
Aligment
1.1.2.2.1. Text aligment
1.
Horisontal, pilih pilihan dalam kotak daftar Horizontal untuk mengubah
perataan isi sel secara horizontal. Secara default, Microsoft Office Excel
perataan untuk teks ke kiri, nomor ke kanan, dan nilai-nilai logis dan
kesalahan tengah. Perataan default secara horisontal adalah General.
2.
Vertical, pilih pilihan pada kotak Vertical untuk mengubah perataan
isi cell secara vertical. Secara default perataan vertical adalah Bottom.
3.
Indent, jarak isi cell terhadap dinding cell. Satu indent sebanding
dengan lebar satu buah karakter. Misalnya anda memilih perataan lef dan indent
2, maka jarak antara isi cell dengan dinding cell kiri adalah 2 karakter.
4. Orientation, pilih opsi di bawah Orientation untuk mengubah
orientasi teks dalam sel yang dipilih. Rotasi pilihan mungkin tidak
tersedia untuk beberapa pilihan perataan. Degrees, mengatur jumlah
rotasi teks dalam sel yang dipilih. Gunakan angka positif dalam kotak Degree
untuk memutar teks yang dipilih dari kiri bawah ke kanan atas dalam sel.
Gunakan derajat negatif untuk memutar teks dari kiri atas ke kanan bawah pada
sel yang dipilih.
1.1.2.2.2.
Text
Control
1. Wrap text, pepatkan teks ke
dalam beberapa baris teks pada sel. Jumlah baris dipepatkan tergantung pada
lebar kolom dan panjang isi sel.
2. Shrink to fit, kecilkan tampilan
huruf sehingga semua data dalam sel yang dipilih sesuai dalam kolom. Ukuran
karakter disesuaikan secara otomatis jika Anda mengubah lebar kolom. Ukuran
font yang digunakan tidak berubah
3. Merge cells, menggabungkan dua
atau lebih sel yang dipilih ke dalam sel tunggal.
1.1.2.2.3.
Right-to-left
Text direction, pilih opsi di kotak Text untuk menentukan urutan membaca dan
perataan. Pengaturan default adalah Context, tetapi Anda dapat mengubahnya ke Left-to-Right atau Right-to-Left.
1.1.2.3. Font
1.
Font, memilih jenis huruf untuk teks pada cell yang dipilih
2.
Font style, memilih tipe huruf untuk teks pada cell yang dipilih
3.
Size, memilih ukuran huruf untuk teks pada cell yang dipilih.
Rentangannya antara 1 sampai 1638.
4.
Underline, memilih tipe garis bawah untuk teks pada cell yang dipilih.
Color, memilih warna untuk cell yang dipilih atau text.
Color, memilih warna untuk cell yang dipilih atau text.
5.
Normal font, centang pada Normal font untuk mengembaikan atau reset jenis
tulisan, ukuran dan effect ke dalam bentuk normal.
6.
Efect, memungkinkan kita untuk memberikan efek pada tulisan
a.
Strikethrough untuk mengisi garis pada
tengah-tengah tulisan.
b.
Superscript misalnya O2
c.
Subscript misalnya 32
7. Preview, menampilkan contoh
hasil teks yang diformat.
1.1.2.4.
Border
1.
Style, memilih jenis garis untuk border
2. Preset, pilih opsi border
yang telah ditetapkan untuk menerapkan border atau menghapus border dari sel yang dipilih
3.
Color, untuk memilih warna dari border
4.
Border, mengisikan garis satu persatu pada sel yang dipilih sebagai
border.
1.1.2.5. Fill
1.
Background Color, memilih warna latar
belakang cell yng dipilih.
2.
Fill Effects, untuk memberikan gradien, tekstur atau gambar sebagai warna
latar cell
3.
More Colors, untuk menambahkan warna yang tidak
anda temukan pada color palette
4.
Pattern Color, untuk memberi
warna pada pola.
5.
Pattern Style, meilih pola yang anda inginkan untuk
dijadikan latar belakang cell
6.
Sample, melihat tampilan dari format yang anda buat.
1.1.2.6.
Protection
1.
Locked, mengunci cell sehingga tidak bisa
diubah, diubah ukurannya, atau di hapus.
2.
Hidden,
menyembunyikan formula atau rumus yang ada pada cell.
1.2. FUNGSI PERHITUNGAN PADA MICROSOFT EXCEL
Ada
banyak sekali fungsi pada Microsoft Excel yang bisa kita gunakan untuk
perhitungan di dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan kita. Di antara
sekian banyak fungsi pada Microsoft Excel ada beberapa yang sering di gunakan
yaitu sebagai berikut:
1.2.1.
Operasi Penjumlahan
Kolom
1
|
Kolom
2
|
Jumlah
|
7
|
10
|
|
9
|
12
|
|
11
|
14
|
|
13
|
16
|
|
15
|
18
|
Dengan menggunakan microsoft excel 2007 kita
akan melakukan penjumlahan dari sel satu dengan sel berikutnya. Contoh kita
ketikkan seperti berikut: kita akan membuat 3 kolom, yaitu kolom 1, kolom 2,
dan jumlah.
Sehingga seperti berikut:
Selanjutnya tempatkan sel aktif
pada C2,dan ketikkan rumus seperti gambar berikut:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada operasi penjumlahan.
1.
Jangan
lupa menuliskan tanda = diawal proses perhitungan.
2.
Jangan
sampai salah memasukkan sel yang akan dijumlahkan.
3.
Jangan
lupa tanda + untuk menambahkan sel-sel yang akan dijumlahkan.
Hasilnya akan seperti berikut:
Lakukan dengan cara yang sama pada sel berikutnya sel C3 (=A3+B3) dan seterusnya. Hasilnya seperti berikut:
1.2.2. Operasi Pengurangan
Setelah kita mencoba operasi penjumlahan pada microsoft excel 2007,
selanjutnya kita akan mencoba pada operasi pengurangan dengan menggunakan
mcrosoft excel 2007.
Pertama kita buat contoh sebagai berikut:
Pertama kita buat contoh sebagai berikut:
KOLOM 1
|
KOLOM 2
|
PENGURANGAN
|
7
|
10
|
|
9
|
12
|
|
11
|
14
|
|
13
|
16
|
|
15
|
18
|
Sehingga seperti gambar
berikut:
Dalam contoh ini kita akan
melakukan pengurangan pada KOLOM 2 dikurangi KOLOM 1,tuliskan rumus
seperti gambar berikut:
Tekan enter
Lakukan dengan cara yang sama pada baris berikutnya,hasilnya seperti berikut:
1.2.3. Operasi pembagian
Setelah sebelumnya mengenal operasi perkalian
dalam Microsoft Excel, kali ini kita akan belajar menghitung operasi pembagian.
langsung saja kita mulai berhitung. Pada contoh ini kita akan menghitung
pembagian angka angka dibawah berikut:
Kolom 1
|
Kolom 2
|
Hasil Pembagian
|
7
|
10
|
|
9
|
12
|
|
11
|
14
|
|
13
|
16
|
|
15
|
18
|
Pada contoh ini kita akan
membagi angka pada kolom 1 dibagi dengan angka pada kolom 2
Selanjutnya masukkan rumus pembagian kolom A dibagi dengan kolom B (=A1/B2),seperti gambar berikut:
Tekan enter hasilnya akan
seperti berikut:
Lakukan pada baris berikutnya,
satu persatu
maka hasilnya akan seperti ini
1.2.4.
Operasi Perkalian
Untuk menghitung perkalian dalam Microsot
Excel caranya sebagai berikut:
Contoh Angka perkalian sebagai berikut:
Contoh Angka perkalian sebagai berikut:
KOLOM 1
|
KOLOM 2
|
PERKALIAN
|
7
|
10
|
....
|
9
|
12
|
.....
|
11
|
14
|
....
|
13
|
16
|
....
|
15
|
18
|
...
|
Setelah kita tulis dalam microsoft Excel seperti gambar dibawah
Yang pertama kita hitung baris
yang kedua yaitu KOLOM A(1) dikalikan KOLOM B(2) dengan memasukan rumus =A2*B2
Hasilnya akan sperti berikut:
Lakukan
pada baris berikutnya
1.2.5.
Operasi Perpangkatan
Microsoft excel telah menyediakan fungsi
pangkat. Anda dapat menghitung (hitung) pangkat sebuah bilangan. Sebagai contoh
anda bisa melihat contoh berikut:
1.
Buat
tabel seperti di bawah ini Kita akan menghitung pangkat dari bilangan yang ada
pada kolom A, kemudian menghitung pangkatnya (pangkat 2 pada kolom B) dan
pangkat 4 pada kolom C.
2.
Di
bawah ini kita akan mencoba menggunakan formula pangkat; Formula umum: =POWER(number,power)
atau =POWER(angka,pangkat)
a.
Pada
sel B4 masukan formula =POWER(A4,2)
b.
Pada
sel C4 masukkan formula =POWER(A4,4).
Anda
juga bisa menggunakan formula lain, seperti: Formula umum= angka^pangkat
a. Pada sel B11 ketik formula =A11^2
a. Pada sel B11 ketik formula =A11^2
b. Pada sel C11 ketik formula =A11^4
Proses
perhitungan dapat menggunakan operator hitung sebagai berikut :
Tombol
|
Nama
Tombol
|
Keterangan
Fungsi
|
+
|
Tanda plus
|
Penjumlahan
|
-
|
Tanda
minus
|
Pengurangan
|
*
|
Tanda
asterisk
|
Perkalian
|
/
|
Tanda
solidus atau slash
|
Pembagian
|
^
|
Tanda
circumflex accert
|
Perpangkatan
|
1.2.6.
Ekspresi Logika
Suatu
pernyataan logika yang menghasilkan nilai TRUE (Benar) atau FALSE (salah).
Contoh: 5+6<10 hasilnya FALSE
10/2=5 hasilnya TRUE
5+6< > hasilnya TRUE
1.3.
PENGENALAN
FUNGSI-FUNGSI DASAR MICROSOFT EXCEL 2007
1.3.1. Fungsi Sum
Fungsi sum digunakan
untuk menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel-sel dalam range tertentu.
Misalnya ingin menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel D3 hingga D7.
Langkah-langkahnya:
1.
Aktifkan aplikasi Microsoft Excel 2007, kemudian ketik
data seperti di bawah ini.
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Dapat juga dengan cara meng-klik AutoSum
pada Group Function Library dalam Tab Ribbon Formulas
5.
Setelah itu tekan Enter.
6.
Hasilnya adalah 400.
1.3.2. Fungsi Average
Digunakan untuk menghitung rata-rata nilai yang terdapat pada sel-sel
dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada Group Function
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Average,
setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 80.
1.3.3. Fungsi Max
Digunakan untuk menentukan nilai maksimum yang terdapat pada sel-sel
dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada Group Function
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Max,
setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 90.
1.3.4. Fungsi Min
Digunakan untuk menentukan nilai minimum yang terdapat
pada sel-sel dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada Group Function
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Min,
setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 70.
1.3.5. Fungsi Count
Digunakan untuk menghitung banyaknya bilangan yang
terdapat pada sel-sel dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada GroupFunction
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Count
Numbers, setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 5.
1.4. Format karakter pada microsoft office excel 2007
Format
karakter pada microsoft office excel 2007 - Ini merupakan sebuah layanan/fasilitas
yang mempermudah setiap pengguna dalam mengelola data - data yang ada dalam
setiap cell. Layanan/fasilitas ini berbentuk fungsi dan dengan bantuan fungsi
ini, setiap data yang ada dalam cell bisa diambil, disortir, dan diurutkan
sesuai dengan yang kita inginkan. Untuk mengambil data/karakter tertentu dalam
suatu cell, kita bisa gunakan fungsi "LEFT, MID, dan RIGHT".
Sedangkan untuk menyortir (menyaring data) dan mengurutkan data kita bisa
gunakan "Data Sort dan Data Filter". Berikut ulasang
lengkapnya.
1.4.1. Fungsi LEFT.
Berguna untuk mengambil karakter yang ada
pada bagian sebelah kiri dari suatu teks. Bentuk umum penulisan formulanya
adalah =LEFT(text,num_chars).
Contoh : KARAKTERISTIK. Formulanya
: =LEFT(A1,4) >> maka hasilnya = KARA.
1.4.2. Fungsi MID.
Berfungsi untuk mengambil karakter yang ada
pada bagian tengah dari suatu teks. Bentuk umum penulisan formulanya
adalah =MID(text,start_num,num_chars).
Contoh : PEGUNUNGAN. Formulanya
: =MID(A1,4,3) >> maka hasilnya = UNU.
1.4.3. Fungsi RIGHT.
Berfungsi untuk mengambil karakter yang ada
pada bagian kanan dari suatu teks. Bentuk umum penulisan formulanya adalah =RIGHT(text,num_chars).
Contoh
: ANTARTIKA. Formulanya : =RIGHT(A1,6) >> maka hasilnya = ARTIKA
1.4.4. Data Sort.
Berfungsi untuk mengurutkan data, baik dari
yang besar ke yang kecil (Descending) ataupun dari yang kecil ke yang
besar (Ascending). Caranya, silahkan blok data yang ingin diurutkan
kemudian klik tab menu "Data" yang ada dibagian atas dari
microsoft office excel. Kemudian silahkan pilih, mau menggunakan AZ atau
ZA. AZ digunakan untuk mengurutkan data dari kecil ke besar (Ascending),
sedangkan ZA digunakan untuk mengurutkan data dari besar ke kecil (Descending).
1.4.5. Data Filter.
Berfungsi untuk menyaring data yang akan
ditampilkan. Caranya, block data yang akan di filter. Kemudian pilih tab menu
"Data" yang ada dibagian atas. Lalu klik icon "Filter".
Maka akan muncul tanda segitiga pada setiap field tabel. Silahkan pilih model
penyortiran yang diinginkan. Dan untuk menghilangkan tanda segitiga pada field
tabel silahkan klik kembali icon "Filter".
1.5.
FUNGSI LOGIKA
Dalam Microsoft
Excel fungsi yang
juga sering digunakan adalah fungsi Logika atau IF, tapi sebelum pembahasan
lebih lanjut tentang fungsi IF ada beberapa hal yang perlu dipelajari terlebih
dahulu sebagai penunjang dalam mengoperasikan fungsi Logika/If ini.
1.5.1. Operator
Logika.
Fungsinya
untuk menentukan ekspresi logika, sebagai syarat untuk melakukan pilihan dalam
penulisan rumus. Operator Logika itu adalah:
<
: Lebih Kecil
>
: Lebih Besar
<=
: Lebih Kecil sama dengan
>=
: Lebih besar sama dengan
=
: Sama Dengan
<
> : Tidak Sama Dengan
1.5.2.
Ekspresi Logika
Suatu
pernyataan logika yang menghasilkan nilai TRUE (Benar) atau FALSE (salah).
Contoh: 5+6<10
hasilnya FALSE
10/2=5
hasilnya TRUE
5+6<
> hasilnya TRUE
1.5.3. Gerbang
Logika
1.5.3.1.
And
Sintaksnya:
AND(ekspresi logika 1,ekspresi logika 2,ekspresi logika 3,…) maksimum 30
ekspresi logika.
Contoh:
AND(A5<10,B5=20) apabila semua nilai logika TRUE maka hasilnya TRUE atau
benar, bila ada satu atau semua bernilai FALSE maka hasilnya juga FALSE atau
Salah.
1.5.3.2. Or
Sintaksnya:
OR(ekspresi logika 1, ekspresi logika 2, ekspresi logika 3,…..) maksimum 30
ekspresi logika.
Contoh:
OR(A5<10,B5=20) apabila salah satu atau semua dari nilai logika TRUE maka hasilnya
TRUE atau benar, bila semua salah maka hasilnya juga FALSE atau salah.
1.5.3.3. Not
Sintaksnya:
NOT (Logika)
Contohnya:
NOT(A5<10) apabila nilai dari A5<10 TRUE maka hasilnya FALSE atau salah
tapi bila bernilai FALSE atau salah maka hasilnya TRUE atau benar.
1.5.4. Fungsi IF
1.5.4.1. IF
Tunggal
Sintaksnya
: =IF(ekspresi logika,nilai benar,nilai salah)
Contoh
: =IF(C3>=75,”LULUS”,”GAGAL”)
1.5.4.2. IF
Ganda
Sintaksnya
: =IF(ekspresi logika,nilai benar,IF(ekpresi logika,nilai benar,IF(…….))
maksimum 8 IF.
Contoh
: =If(C3>=85,”Baik”,IF(C3>=75,”Cukup”,”Kurang”))
1.5.5. Fungsi Vlookup
Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu data secara vertikal, lalu
mengambil nilai yang diinginkan pada table tersebut berdasarkan kunci tertentu.
Fungsi ini adalah yang paling sering digunakan daripada fungsi HLOOKUP.
Misalnya kita mempunyai data Barang pada Sheet1 dimana pada tabel tersebut
tersimpan informasi sbb:
1.
Kode_Barang
2.
Jenis_Barang
3.
Nama_Barang
4.
Harga_Jual
5.
Harga_Beli
Lalu pada Sheet2, kita ingin jika kita
telah menginput Kode_Barang pada suatu sell di kolom A, secara otomatis pada
sell sebelahnya di kolom B muncul Nama_Barang dan Harga dll. Maka untuk
mewujudkan hal ini, diperlukan rumus VLOOKUP.
Bentuk
umum penulisan fungsi ini adalah sbb: =VLOOKUP(Lookup_value,
Table_array, Col_index_num, range_lookup)
Keterangan
:
1.
Lookup_value adalah
sel referensi/nilai yang hendak dijadikan kunci dalam pencarian data.
2.
Table_array adalah
tabel/range yang merupakan table yang menyimpan data yang hendak kita cari.
Catatan
Penting !
1.
Usahakan Table_array
sudah disort pada field kunci nya (baik secara ascending ataupun descending)
2.
Huruf besar ataupun
huruf kecil dianggap sama saja atau diabaikan pada field kunci di Table_array.
Col_index_num adalah nomor
kolom yang hendak kita ambil nilainya. Col_index_num harus berisi nilai sama
dengan atau lebih besar dari 1. Jika kurang dari 1, VLOOKUP akan mengembalikan
nilai error = #VALUE!. Jika col_index_num lebih besar dari jumlah kolom pada
table_array nya, VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #REF!.
Range_lookup adalah nilai
logika TRUE / FALSE yang mana VLOOKUP akan mencari data secara tepat atau
secara kira-kira atau pendekatan. Jika range_lookup kita isi TRUE, maka yang
akan digunakan adalah metode pendekatan atau kira-kira. Seandainya nilai yang
kita cari tidak ada, maka yang akan diambil adalah nilai yang lebih besar pada
sell berikutnya dimana nilainya lebih kecil atau sama dengan nilai lookup_value
(field kunci). Seandainya tidak ada nilai yang lebih kecil atau sama dengan
nilai lookup_value (field kunci), maka VLOOKUP akan mengembalikan nilai error =
#N/A.
Adapun jika range_lookup kita isi
FALSE, maka yang akan digunakan adalah metode tepat. Pada metode tepat ini,
jika VLOOKUP tidak menemukan data yang kita cari, maka ia akan mengembalikan
nilai error = #N/A, padahal kita ingin jika ia tidak menemukan data yang kita
cari, inginnya sell ini diisi dengan nilai 0 atau nilai lainnya yang kita
inginkan. Maka untuk mengatasi hal ini, gunakan rumus IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
dan ISERROR(Value).
Berikuti
ini gambar penyelesaian dari kasus diatas :
1.5.6. Fungsi Hlookup
HLOOKUP adalah salah satu fungsi referensi
yang bisa digunakan untuk menghitung /mengambil data dari tabel referensi.
HLOOKUP biasa juga disebut horizontal lookup.
Syntax
HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)
Lookup_value is the value to be found in the first row of the table. Lookup_value can be a value, a reference, or a text string.
Table_array is a table of information in which data is looked up. Use a reference to a range or a range name
atau sederhananya seperti di bawah ini;
Lookup_value adalah nilai yang ditemukan pada baris pertama tabel
Table_array adalah range table dimana data referensi akan ditemukan.
Contoh:
1. Buat tabel seperti di bawah ini
Baris pertama dan kedua merupakan tabel referensi
Baris ke lima hingga 12 adalah tabel kerja
Syntax
HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)
Lookup_value is the value to be found in the first row of the table. Lookup_value can be a value, a reference, or a text string.
Table_array is a table of information in which data is looked up. Use a reference to a range or a range name
atau sederhananya seperti di bawah ini;
Lookup_value adalah nilai yang ditemukan pada baris pertama tabel
Table_array adalah range table dimana data referensi akan ditemukan.
Contoh:
1. Buat tabel seperti di bawah ini
Baris pertama dan kedua merupakan tabel referensi
Baris ke lima hingga 12 adalah tabel kerja
2. ketik formula: pada sel E5
=HLOOKUP(D5,$C$1:$G$2,2)
1.6.
Rumus dan Jenis-Jenis Fungsi
Pada Microsoft Excel 2007
Fungsi pada Excel adalah gabungan
rumus-rumus yang telah terprogram pada Ms. Excel. seperti halnya rumus penulisan
Fungsi selalu dimulai dengan tanda sama dengan ( = ).
Berdasarkan kategori Fungsi pada Excel 2007 terdiri atas :
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
2. Fungsi Logika
3. Fungsi Teks dan Data
4. Fungsi Lookup dan Referensi
5. Fungsi Statistik
6. Fungsi Database
7. Fungsi Cube (kubus)
8. Fungsi Informasi
9. Fungsi Engineering (Rekayasa)
10.Fungsi Keuangan
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
2. Fungsi Logika
3. Fungsi Teks dan Data
4. Fungsi Lookup dan Referensi
5. Fungsi Statistik
6. Fungsi Database
7. Fungsi Cube (kubus)
8. Fungsi Informasi
9. Fungsi Engineering (Rekayasa)
10.Fungsi Keuangan
1.6.1. Fungsi Matematika dan
Trigonometri
1.6.1.1. Fungsi ROUND
Berguna
untuk membulatkan bilangan desimal
Syntax :
ROUND(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka
dibelakang koma misalnya 2 maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma.
Contoh :
=ROUND(2.149,1)
1.6.1.2. Fungsi ROUNDUP
Untuk pembulatan keatas bilangan
desimal
Syntax :
ROUNDUP(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka
dibelakang koma misalnya 2 maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUNDUP(3.14159,3)
1.6.1.3. Fungsi ROUNDDOWN
Berguna untuk pembulatan kebawah bilangan desimal
Syntax :
ROUNDDOWN(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka
dibelakang koma misalnya 1 maka akan dihasilkan 1 angka dibelakang koma.
Contoh :
=ROUNDDOWN(3.14159,1)
1.6.1.4.
Fungsi INT
Berguna untuk mengkonfersi bilangan desimal menjadi bilangan bulat
Syntax :
INT(number)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
Contoh :
=INT(8.98763)
1.6.1.5.
Fungsi SQRT
Berguna untuk menghasilkan akar kuadrat bilangan positif
Syntax :
SQRT(number)
Penjelasan
number adalah bilangan positif atau cel
referensi yang mengadung angka atau bilangan positif
Contoh:
=SQRT(16)
1.6.1.6.
Fungsi MOD
Untuk menjadi nilai sisa hasil bagi
Syntax :
MOD(number,divisor)
Penjelasan :
number adalah jumlah atau cel referensi yang
akan dibagi
divisor adalah pembagi atau angka yang
digunakan untuk membagi number.
divisor atau pembagi tidak bisa menggunakan angka 0
divisor atau pembagi tidak bisa menggunakan angka 0
Contoh
=MOD(3,2)
1.6.1.7.
Fungsi ROMAN
Berguna untuk mengkonfersi bilangan menjadi Angka Romawi
Syntax :
Syntax :
ROMAN(number,form)
Penjelasan :
number adalah jumlah atau cel referensi yang
berisi nilai yang akan di konfersi ke angka romawi
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita inginkan. yang terdiri dari 0 s/d 4
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita inginkan. yang terdiri dari 0 s/d 4
Ketentuan:
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error #VALUE!
Contoh :
=ROMAN(499,0)
1.6.1.8. Fungsi SUM
Berguna untuk menjumlah nilai atau range sel
Syntax
:
SUM(number1,
[number2], [number3], [number4], …)
1.6.1.9. Fungsi SIN
Untuk mencari nilai Sinus
Syntax:
SIN(number)
1.6.1.10. Fungsi COS
Untuk
Mencari nilai Cosinus
Syntax:
COS(number)
1.6.1.11. Fungsi TAN
Untuk mencari nilai Tangen
Syntax:
Syntax:
TAN(number)
1.6.2. Fungsi Logika
Fungsi-fungsi logika pada Excel biasanya digunakan untuk membandingkan
dua kondisi atau lebih.
yang terdiri atas:
yang terdiri atas:
1.6.2.1. Fungsi
AND
Akan bernilai Benar (TRUE) jika semua kondisi
terpenuhi benar
Syntax:
AND(logical1, [logical2], …)
Contoh:
=AND(2+2=4, 2+3=5) hasilnya akan
bernilai TRUE
|
|
|
|
|
=AND(2+2=5, 2+3=5) hasilnya akan
bernilai FALSE
1.6.2.2. Fungsi OR
Akan bernilai benar (TRUE) jika salah satu
Kondisi sudah terpenuhi benar
Syntax:
OR(logical1,logical2,…)
Contoh:
=OR(1+1=2,2+2=5) hasilnya akan bernilai
TRUE
1.6.2.3.
Fungsi NO
Akan bernilai Benar (TRUE) jika kondisinya
tidak terpenuhi dan sebaliknya
Syntax:
Syntax:
NOT(logical)
Contoh
:
=NOT(1+1=3)
hasilnya akan bernilai TRUE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE
1.6.2.4. Fungsi IF
Merupakan fungsi logika yang bisa digunakan untuk menghitung nilai dari
sebuah pernyataan berjenjang. Fungsi if ini biasanya dikenal dengan fungsi if
nested (if bercabang atau if bersarang)
Syntax:
Syntax:
IF(logical_test,
value_if_true,value_if_false)
dimana
:
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
=IF(A1>=70,”Lulus”,”Remedial”)
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
1.6.3.
Fungsi Tanggal dan Waktu
dalam Microsoft Office Excel
Digunakan untuk mengkoversi serta menghitung tanggal dan waktu. Beberapa
fungsi yang sering digunakan antara lain:
1.
Fungsi
DAYS360
2.
Fungsi
NOW
3.
Fungsi
TODAY
4.
Fungsi
YEAR
5.
Fungsi
MONTH
Contoh
1.
Menghitung selisih Tahun, Bulan, dan
Hari
Pada Cell A1 masukan tanggal contohnya tanggal
lahir 24/09/1982
a. Menghitung Selisih Tahun
a. Menghitung Selisih Tahun
Untuk
menghitung Umur (Selisih tahun) masukan Rumus :
=YEAR(TODAY())-YEAR(A1)
hasilnya
umur anda adalah 29
untuk
penggunaan bilangan desimal menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)/12
hasilnya adalah 28,50
b. Menghitung selisih bulan
Untuk menghitung selisih bulan dengan tanggal sekarang (14/4/2011menggunakan rumus :
b. Menghitung selisih bulan
Untuk menghitung selisih bulan dengan tanggal sekarang (14/4/2011menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)
hasilnya adalah 342
c. Menghitung Selisih Hari
untuk menghitung selisih hari dengan tanggal sekarang (14/4//2011) menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”d”)
hasilnya adalah 10429
c. Menghitung Selisih Hari
untuk menghitung selisih hari dengan tanggal sekarang (14/4//2011) menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”d”)
hasilnya adalah 10429
2.
Mencari hari dan tanggal terakhir dari bulan
rumus
yang digunakan adalah :
=EOMONTH(TODAY(),0)
=EOMONTH(TODAY(),0)
maka
hasilnya adalah : Saturday 30 April 2011
Ket:
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1 bulan berikutnya dari sekarang dan seterusnya.
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1 bulan berikutnya dari sekarang dan seterusnya.
1.6.4. FUNGSI TEKS
Berikut ini penjelasan beserta Syntax
fungsi-fungsi Teks pada mikrosoft Excel yang sering digunakan:
1.6.4.1.
LEFT
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri. Rumusnya sangat simpel.
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri. Rumusnya sangat simpel.
=LEFT(text;[num_chars])
text
di sini merujuk kepada text yang akan diambil. Bisa berupa nilai sel ataupun
langsung diketikkan textnya di situ, tapi dengan menambahkan tanda petik dua
(“) di awal dan di akhir text.
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
1.6.4.2. RIGHT
Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi LEFT, yaitu mengambil beberapa karakter yang dimulai dari kanan. Rumusnya mirip sekali dengan fungsi LEFT yaitu:
=RIGHT(text;[num_chars])
1.6.4.3.
MID
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari kanan. Bisa dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya adalah:
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari kanan. Bisa dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya adalah:
=MID(text;start_num;num_chars)
start_num
adalah posisi dimulainya text yang akan dibaca
1.6.4.4.
FIND
Fungsi ini digunakan untuk mencari karakter ke berapa untuk karakter tertentu. Rumusnya adalah:
Fungsi ini digunakan untuk mencari karakter ke berapa untuk karakter tertentu. Rumusnya adalah:
=FIND(find_text;within_text;num_chars)
find_text
adalah text tertentu yang akan dicari
within_text adalah text lengkapnya. catatatan, fungsi ini case sensitif, jadi harus benar-benar sesuai dengan text yang ada. Kalau tidak sesuai nanti hasilnya akan: #VALUE!
within_text adalah text lengkapnya. catatatan, fungsi ini case sensitif, jadi harus benar-benar sesuai dengan text yang ada. Kalau tidak sesuai nanti hasilnya akan: #VALUE!
1.6.4.5.
LEN
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam sebuah text. Rumusnya adalah:
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam sebuah text. Rumusnya adalah:
=LEN(text)
1.6.4.6.
UPPER
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar semua. Formulanya:
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar semua. Formulanya:
=UPPER(text)
1.6.4.7.
LOWER
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua. Rumusnya:
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua. Rumusnya:
=LOWER(text)
1.6.4.8.
PROPER
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di setiap kata. Fungsinya:
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di setiap kata. Fungsinya:
=PROPER(text)
Contoh
:
1.6.5. FUNGSI STATISTIK
Berikut ini penjelasan beserta
Syntax fungsi-fungsi statsistik yang sering digunakan pada Ms. Excel 2007
1.6.5.1.
AVERAGE
Penjelasan:
Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax:
AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika
range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai)
menghasilkan 11.
1.6.5.2.
COUNT
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan.
Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu
tidak akan dihitung.
Syntax:
Syntax:
COUNT(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
Jika kita memiliki data
=COUNT(A1:A6)
menghasilkan 3
1.6.5.3.
COUNTA
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax:
Syntax:
COUNTA(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
Jika kita memiliki data
=COUNTA(A1:A7)
menghasilkan 6.
1.6.5.4.
MAX
Penjelasan:
Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MAX(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
1.6.5.5.
FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui)
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Karena
Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak
200 ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan
menambahkan jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa
10 mesin dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk
memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagai berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
1.6.5.6.
FREQUENCY
Penjelasan:
Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita
berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi
FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini
harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
Syntax:
FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
1.6.5.7.
MEDIAN
Penjelasan:
Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
1.6.5.8.
MIN
Penjelasan:
Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MIN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
1.6.5.9.
GROWTH
Penjelasan:
Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui.
Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika memasukkan
fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
Syntax:
GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari)
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Lalu
kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa
memasukkan array formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9),
sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah
3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.
1.6.5.10.
QUERTILE
Penjelasan:
Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang
diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax:
QUERTILE(data,no_kuartil)
No_kuartil
|
Nilai yang dihasilkan
|
0
|
Nilai
paling kecil (sama dengan fungsi MIN).
|
1
|
Kuartil
pertama – 25%.
|
2
|
Kuartil
kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).
|
3
|
Kuartil
ketiga – 75%
|
4
|
Nilai
paling besar (sama dengan fungsi MAX)
|
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
1.6.5.11.
MODE
Penjelasan:
Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data
yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MODE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
1.6.5.12.
PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih)
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.
OLEH
ARIN
14221007
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN
TADRIS MATEMATIKA
WAKTU BELAJAR
KAMIS, PUKUL 11.45 WIB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN FATAH PALEMBANG
2014
1.1. PENGENALAN MICROSOFT
EXCEL 2007 DAN FORMAT CELLS
1.1.1.
Pengenalan Microsoft Excel 2007
Ms. Excel identik dengan
aplikasi pengolah angka. Sebetulnya di apliksi Ms. Excel 2007 kita juga bisa
melakukan pengolahan seperti di Ms. Word 2007 kata terutama pada pengolahan
yang menggunakan tabel. Pada Windows Microsoft Excel 2007 yang muncul, terdapat
beberapa tampilan sebagai berikut (tunjukkan dengan mouse anda masing-masing
komponen berikut) :
1.
Office Button terdiri atas perintah New
Document, Open, Convert, Save, Save as, Print, Prepare, Send, Publish dan
Close.
2.
Quick Access Toolbar, terdiri dari tombol
yang dapat mempercepat kerja. Isinya hampir sama dengan perintah-perintah di
Office Button. Jika ingin melihatnya langsung bisa menekan tanda panah ke bawah
(more).
3.
Menu Bar, terdiri dari perintah
menu utama Microsoft Excel 2007 yaitu Home, Insert, Page Layout, Formulas,
Data, Review, View.
4.
Title Bar, berisi nama file dan program
aplikasi yang sedang aktif.
5.
Tool Bar, tombol-tombol bergambar yang
memiliki fungsi tertentu dan digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan
cepat dan mudah.
6.
Tombol Ukuran, digunakan untuk mengatur
ukuran jendela kerja.
7.
Name Box, Nama sel yang sedang aktif akan
ditampilkan pada Name Box.
8.
Formula Bar, anda bisa mengedit data pada
sebuah sel.
9.
Sel Aktif, tempat menuliskan atau
mengedit data dan dikelilingi oleh garis batas yang lebih tebal.
10.
Column, Setiap kolom memiliki nama
berdasarkan Abjad, dari kolom A hingga Z, dilanjut AA hingga XFD.
11.
Baris (row), untuk setiap baris memiliki
nama berdasarkan Angka. Dari 1 hingga 1048576.
12.
Tab Worksheet, perintah dimana bisa
berpindah ke kertas kerja lain dengan mudah.
13.
Insert Worksheet, dengan menekan Insert
Worksheet anda bisa membuat Worksheet baru yang letaknya berurutan dengan
Worksheet sebelumnya.
14.
Status Bar, Status lembar kerja.
15.
Document Area, merupakan lembar kerja
yang aktif.
16.
Horizontal Scroll Bar, perintah untuk
menggeser layar ke kiri atau ke kanan.
17.
Vertical Scroll Bar, perintah untuk
menggeser layar ke atas atau ke bawah.
18.
View Toolbar, terdiri dari perintah untuk
merubah tampilan layar. Terdiri dari Tampilan Normal, Tampilan Page Layout dan
Tampilan Page Break Preview.
19.
Zoom, perintah untuk memperbesar &
memperkecil tampilan pada lembar kerja.
1.1.2. Format Cell pada Excel 2007
Format Cells adalah adalah kotak dialog yang menangani masalah
pengaturan terhadap properti dalam suatu cell. Untuk memunculkan dialog Format
Cells klik kanan pada cell atau range yang ingin diformat maka akan muncul
tampilan seperti ini:
|
Dialog Format Cells
|
Anda juga bisa memunculkan dialog
format cell dengan klik pada Font
group, Aligment group, atau Number group pada tab menu Home.
1.1.2.1. Number
Pada tab number kita bisa mengatur
format pada cell
1.
Sample, menunjukkan isi cell yang anda pilih untuk diformat
2. Decimal places, menentukan
banyaknya angka di belakang koma yang maksimal sampai 30 angka di belakang
koma.Kotak ini hanya untuk kategori Number, Currency, Accounting,
Percentage, dan Scientific.
3. Use 1000 Seperator, untuk mengisi
pemisah ribuan pada angka. Kotak ini hanya berlaku untuk kategori Number.
4. Negative numbers, menentukan bentuk
penulisan bilangan-bilangan negatif. Kotak ini hanya berlaku pada kategori Number
dan Currency.
5. Symbol, memilih simbol
mata uang. Kotak ini hanya berlaku pada kategori Currency dan Accounting.
6. Type, memilih tampilan
yang anda ingin gunakan pada angka. Kotak ini hanya berlaku pada kategori Date,
Fraction, Special, dan Custom.
7. Locale (location), memilih bahasa
yang digunakan dalam menampilkan angka. Pilihan ini hanya berlaku pada kategori Date, Time,
dan Special.
1.1.2.2.
Aligment
1.1.2.2.1. Text aligment
1.
Horisontal, pilih pilihan dalam kotak daftar Horizontal untuk mengubah
perataan isi sel secara horizontal. Secara default, Microsoft Office Excel
perataan untuk teks ke kiri, nomor ke kanan, dan nilai-nilai logis dan
kesalahan tengah. Perataan default secara horisontal adalah General.
2.
Vertical, pilih pilihan pada kotak Vertical untuk mengubah perataan
isi cell secara vertical. Secara default perataan vertical adalah Bottom.
3.
Indent, jarak isi cell terhadap dinding cell. Satu indent sebanding
dengan lebar satu buah karakter. Misalnya anda memilih perataan lef dan indent
2, maka jarak antara isi cell dengan dinding cell kiri adalah 2 karakter.
4. Orientation, pilih opsi di bawah Orientation untuk mengubah
orientasi teks dalam sel yang dipilih. Rotasi pilihan mungkin tidak
tersedia untuk beberapa pilihan perataan. Degrees, mengatur jumlah
rotasi teks dalam sel yang dipilih. Gunakan angka positif dalam kotak Degree
untuk memutar teks yang dipilih dari kiri bawah ke kanan atas dalam sel.
Gunakan derajat negatif untuk memutar teks dari kiri atas ke kanan bawah pada
sel yang dipilih.
1.1.2.2.2.
Text
Control
1. Wrap text, pepatkan teks ke
dalam beberapa baris teks pada sel. Jumlah baris dipepatkan tergantung pada
lebar kolom dan panjang isi sel.
2. Shrink to fit, kecilkan tampilan
huruf sehingga semua data dalam sel yang dipilih sesuai dalam kolom. Ukuran
karakter disesuaikan secara otomatis jika Anda mengubah lebar kolom. Ukuran
font yang digunakan tidak berubah
3. Merge cells, menggabungkan dua
atau lebih sel yang dipilih ke dalam sel tunggal.
1.1.2.2.3.
Right-to-left
Text direction, pilih opsi di kotak Text untuk menentukan urutan membaca dan
perataan. Pengaturan default adalah Context, tetapi Anda dapat mengubahnya ke Left-to-Right atau Right-to-Left.
1.1.2.3. Font
1.
Font, memilih jenis huruf untuk teks pada cell yang dipilih
2.
Font style, memilih tipe huruf untuk teks pada cell yang dipilih
3.
Size, memilih ukuran huruf untuk teks pada cell yang dipilih.
Rentangannya antara 1 sampai 1638.
4.
Underline, memilih tipe garis bawah untuk teks pada cell yang dipilih.
Color, memilih warna untuk cell yang dipilih atau text.
Color, memilih warna untuk cell yang dipilih atau text.
5.
Normal font, centang pada Normal font untuk mengembaikan atau reset jenis
tulisan, ukuran dan effect ke dalam bentuk normal.
6.
Efect, memungkinkan kita untuk memberikan efek pada tulisan
a.
Strikethrough untuk mengisi garis pada
tengah-tengah tulisan.
b.
Superscript misalnya O2
c.
Subscript misalnya 32
7. Preview, menampilkan contoh
hasil teks yang diformat.
1.1.2.4.
Border
1.
Style, memilih jenis garis untuk border
2. Preset, pilih opsi border
yang telah ditetapkan untuk menerapkan border atau menghapus border dari sel yang dipilih
3.
Color, untuk memilih warna dari border
4.
Border, mengisikan garis satu persatu pada sel yang dipilih sebagai
border.
1.1.2.5. Fill
1.
Background Color, memilih warna latar
belakang cell yng dipilih.
2.
Fill Effects, untuk memberikan gradien, tekstur atau gambar sebagai warna
latar cell
3.
More Colors, untuk menambahkan warna yang tidak
anda temukan pada color palette
4.
Pattern Color, untuk memberi
warna pada pola.
5.
Pattern Style, meilih pola yang anda inginkan untuk
dijadikan latar belakang cell
6.
Sample, melihat tampilan dari format yang anda buat.
1.1.2.6.
Protection
1.
Locked, mengunci cell sehingga tidak bisa
diubah, diubah ukurannya, atau di hapus.
2.
Hidden,
menyembunyikan formula atau rumus yang ada pada cell.
1.2. FUNGSI PERHITUNGAN PADA MICROSOFT EXCEL
Ada
banyak sekali fungsi pada Microsoft Excel yang bisa kita gunakan untuk
perhitungan di dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan kita. Di antara
sekian banyak fungsi pada Microsoft Excel ada beberapa yang sering di gunakan
yaitu sebagai berikut:
1.2.1.
Operasi Penjumlahan
Kolom
1
|
Kolom
2
|
Jumlah
|
7
|
10
|
|
9
|
12
|
|
11
|
14
|
|
13
|
16
|
|
15
|
18
|
Dengan menggunakan microsoft excel 2007 kita
akan melakukan penjumlahan dari sel satu dengan sel berikutnya. Contoh kita
ketikkan seperti berikut: kita akan membuat 3 kolom, yaitu kolom 1, kolom 2,
dan jumlah.
Sehingga seperti berikut:
Selanjutnya tempatkan sel aktif
pada C2,dan ketikkan rumus seperti gambar berikut:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada operasi penjumlahan.
1.
Jangan
lupa menuliskan tanda = diawal proses perhitungan.
2.
Jangan
sampai salah memasukkan sel yang akan dijumlahkan.
3.
Jangan
lupa tanda + untuk menambahkan sel-sel yang akan dijumlahkan.
Hasilnya akan seperti berikut:
Lakukan dengan cara yang sama pada sel berikutnya sel C3 (=A3+B3) dan seterusnya. Hasilnya seperti berikut:
1.2.2. Operasi Pengurangan
Setelah kita mencoba operasi penjumlahan pada microsoft excel 2007,
selanjutnya kita akan mencoba pada operasi pengurangan dengan menggunakan
mcrosoft excel 2007.
Pertama kita buat contoh sebagai berikut:
Pertama kita buat contoh sebagai berikut:
KOLOM 1
|
KOLOM 2
|
PENGURANGAN
|
7
|
10
|
|
9
|
12
|
|
11
|
14
|
|
13
|
16
|
|
15
|
18
|
Sehingga seperti gambar
berikut:
Dalam contoh ini kita akan
melakukan pengurangan pada KOLOM 2 dikurangi KOLOM 1,tuliskan rumus
seperti gambar berikut:
Tekan enter
Lakukan dengan cara yang sama pada baris berikutnya,hasilnya seperti berikut:
1.2.3. Operasi pembagian
Setelah sebelumnya mengenal operasi perkalian
dalam Microsoft Excel, kali ini kita akan belajar menghitung operasi pembagian.
langsung saja kita mulai berhitung. Pada contoh ini kita akan menghitung
pembagian angka angka dibawah berikut:
Kolom 1
|
Kolom 2
|
Hasil Pembagian
|
7
|
10
|
|
9
|
12
|
|
11
|
14
|
|
13
|
16
|
|
15
|
18
|
Pada contoh ini kita akan
membagi angka pada kolom 1 dibagi dengan angka pada kolom 2
Selanjutnya masukkan rumus pembagian kolom A dibagi dengan kolom B (=A1/B2),seperti gambar berikut:
Tekan enter hasilnya akan
seperti berikut:
Lakukan pada baris berikutnya,
satu persatu
maka hasilnya akan seperti ini
1.2.4.
Operasi Perkalian
Untuk menghitung perkalian dalam Microsot
Excel caranya sebagai berikut:
Contoh Angka perkalian sebagai berikut:
Contoh Angka perkalian sebagai berikut:
KOLOM 1
|
KOLOM 2
|
PERKALIAN
|
7
|
10
|
....
|
9
|
12
|
.....
|
11
|
14
|
....
|
13
|
16
|
....
|
15
|
18
|
...
|
Setelah kita tulis dalam microsoft Excel seperti gambar dibawah
Yang pertama kita hitung baris
yang kedua yaitu KOLOM A(1) dikalikan KOLOM B(2) dengan memasukan rumus =A2*B2
Hasilnya akan sperti berikut:
Lakukan
pada baris berikutnya
1.2.5.
Operasi Perpangkatan
Microsoft excel telah menyediakan fungsi
pangkat. Anda dapat menghitung (hitung) pangkat sebuah bilangan. Sebagai contoh
anda bisa melihat contoh berikut:
1.
Buat
tabel seperti di bawah ini Kita akan menghitung pangkat dari bilangan yang ada
pada kolom A, kemudian menghitung pangkatnya (pangkat 2 pada kolom B) dan
pangkat 4 pada kolom C.
2.
Di
bawah ini kita akan mencoba menggunakan formula pangkat; Formula umum: =POWER(number,power)
atau =POWER(angka,pangkat)
a.
Pada
sel B4 masukan formula =POWER(A4,2)
b.
Pada
sel C4 masukkan formula =POWER(A4,4).
Anda
juga bisa menggunakan formula lain, seperti: Formula umum= angka^pangkat
a. Pada sel B11 ketik formula =A11^2
a. Pada sel B11 ketik formula =A11^2
b. Pada sel C11 ketik formula =A11^4
Proses
perhitungan dapat menggunakan operator hitung sebagai berikut :
Tombol
|
Nama
Tombol
|
Keterangan
Fungsi
|
+
|
Tanda plus
|
Penjumlahan
|
-
|
Tanda
minus
|
Pengurangan
|
*
|
Tanda
asterisk
|
Perkalian
|
/
|
Tanda
solidus atau slash
|
Pembagian
|
^
|
Tanda
circumflex accert
|
Perpangkatan
|
1.2.6.
Ekspresi Logika
Suatu
pernyataan logika yang menghasilkan nilai TRUE (Benar) atau FALSE (salah).
Contoh: 5+6<10 hasilnya FALSE
10/2=5 hasilnya TRUE
5+6< > hasilnya TRUE
1.3.
PENGENALAN
FUNGSI-FUNGSI DASAR MICROSOFT EXCEL 2007
1.3.1. Fungsi Sum
Fungsi sum digunakan
untuk menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel-sel dalam range tertentu.
Misalnya ingin menjumlahkan nilai yang terdapat pada sel D3 hingga D7.
Langkah-langkahnya:
1.
Aktifkan aplikasi Microsoft Excel 2007, kemudian ketik
data seperti di bawah ini.
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Dapat juga dengan cara meng-klik AutoSum
pada Group Function Library dalam Tab Ribbon Formulas
5.
Setelah itu tekan Enter.
6.
Hasilnya adalah 400.
1.3.2. Fungsi Average
Digunakan untuk menghitung rata-rata nilai yang terdapat pada sel-sel
dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada Group Function
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Average,
setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 80.
1.3.3. Fungsi Max
Digunakan untuk menentukan nilai maksimum yang terdapat pada sel-sel
dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada Group Function
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Max,
setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 90.
1.3.4. Fungsi Min
Digunakan untuk menentukan nilai minimum yang terdapat
pada sel-sel dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada Group Function
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Min,
setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 70.
1.3.5. Fungsi Count
Digunakan untuk menghitung banyaknya bilangan yang
terdapat pada sel-sel dalam range tertentu.
1.
Ketik data seperti di bawah ini:
3.
Akhiri dengan menekan tombol Enter.
4.
Cara lain, klik tanda segitiga terbalik
yang terletak di sebelah kanan AutoSum pada GroupFunction
Library dalam Tab Ribbon Formulas. Pilih atau klik Count
Numbers, setelah itu tekan Enter.
5.
Hasilnya adalah 5.
1.4. Format karakter pada microsoft office excel 2007
Format
karakter pada microsoft office excel 2007 - Ini merupakan sebuah layanan/fasilitas
yang mempermudah setiap pengguna dalam mengelola data - data yang ada dalam
setiap cell. Layanan/fasilitas ini berbentuk fungsi dan dengan bantuan fungsi
ini, setiap data yang ada dalam cell bisa diambil, disortir, dan diurutkan
sesuai dengan yang kita inginkan. Untuk mengambil data/karakter tertentu dalam
suatu cell, kita bisa gunakan fungsi "LEFT, MID, dan RIGHT".
Sedangkan untuk menyortir (menyaring data) dan mengurutkan data kita bisa
gunakan "Data Sort dan Data Filter". Berikut ulasang
lengkapnya.
1.4.1. Fungsi LEFT.
Berguna untuk mengambil karakter yang ada
pada bagian sebelah kiri dari suatu teks. Bentuk umum penulisan formulanya
adalah =LEFT(text,num_chars).
Contoh : KARAKTERISTIK. Formulanya
: =LEFT(A1,4) >> maka hasilnya = KARA.
1.4.2. Fungsi MID.
Berfungsi untuk mengambil karakter yang ada
pada bagian tengah dari suatu teks. Bentuk umum penulisan formulanya
adalah =MID(text,start_num,num_chars).
Contoh : PEGUNUNGAN. Formulanya
: =MID(A1,4,3) >> maka hasilnya = UNU.
1.4.3. Fungsi RIGHT.
Berfungsi untuk mengambil karakter yang ada
pada bagian kanan dari suatu teks. Bentuk umum penulisan formulanya adalah =RIGHT(text,num_chars).
Contoh
: ANTARTIKA. Formulanya : =RIGHT(A1,6) >> maka hasilnya = ARTIKA
1.4.4. Data Sort.
Berfungsi untuk mengurutkan data, baik dari
yang besar ke yang kecil (Descending) ataupun dari yang kecil ke yang
besar (Ascending). Caranya, silahkan blok data yang ingin diurutkan
kemudian klik tab menu "Data" yang ada dibagian atas dari
microsoft office excel. Kemudian silahkan pilih, mau menggunakan AZ atau
ZA. AZ digunakan untuk mengurutkan data dari kecil ke besar (Ascending),
sedangkan ZA digunakan untuk mengurutkan data dari besar ke kecil (Descending).
1.4.5. Data Filter.
Berfungsi untuk menyaring data yang akan
ditampilkan. Caranya, block data yang akan di filter. Kemudian pilih tab menu
"Data" yang ada dibagian atas. Lalu klik icon "Filter".
Maka akan muncul tanda segitiga pada setiap field tabel. Silahkan pilih model
penyortiran yang diinginkan. Dan untuk menghilangkan tanda segitiga pada field
tabel silahkan klik kembali icon "Filter".
1.5.
FUNGSI LOGIKA
Dalam Microsoft
Excel fungsi yang
juga sering digunakan adalah fungsi Logika atau IF, tapi sebelum pembahasan
lebih lanjut tentang fungsi IF ada beberapa hal yang perlu dipelajari terlebih
dahulu sebagai penunjang dalam mengoperasikan fungsi Logika/If ini.
1.5.1. Operator
Logika.
Fungsinya
untuk menentukan ekspresi logika, sebagai syarat untuk melakukan pilihan dalam
penulisan rumus. Operator Logika itu adalah:
<
: Lebih Kecil
>
: Lebih Besar
<=
: Lebih Kecil sama dengan
>=
: Lebih besar sama dengan
=
: Sama Dengan
<
> : Tidak Sama Dengan
1.5.2.
Ekspresi Logika
Suatu
pernyataan logika yang menghasilkan nilai TRUE (Benar) atau FALSE (salah).
Contoh: 5+6<10
hasilnya FALSE
10/2=5
hasilnya TRUE
5+6<
> hasilnya TRUE
1.5.3. Gerbang
Logika
1.5.3.1.
And
Sintaksnya:
AND(ekspresi logika 1,ekspresi logika 2,ekspresi logika 3,…) maksimum 30
ekspresi logika.
Contoh:
AND(A5<10,B5=20) apabila semua nilai logika TRUE maka hasilnya TRUE atau
benar, bila ada satu atau semua bernilai FALSE maka hasilnya juga FALSE atau
Salah.
1.5.3.2. Or
Sintaksnya:
OR(ekspresi logika 1, ekspresi logika 2, ekspresi logika 3,…..) maksimum 30
ekspresi logika.
Contoh:
OR(A5<10,B5=20) apabila salah satu atau semua dari nilai logika TRUE maka hasilnya
TRUE atau benar, bila semua salah maka hasilnya juga FALSE atau salah.
1.5.3.3. Not
Sintaksnya:
NOT (Logika)
Contohnya:
NOT(A5<10) apabila nilai dari A5<10 TRUE maka hasilnya FALSE atau salah
tapi bila bernilai FALSE atau salah maka hasilnya TRUE atau benar.
1.5.4. Fungsi IF
1.5.4.1. IF
Tunggal
Sintaksnya
: =IF(ekspresi logika,nilai benar,nilai salah)
Contoh
: =IF(C3>=75,”LULUS”,”GAGAL”)
1.5.4.2. IF
Ganda
Sintaksnya
: =IF(ekspresi logika,nilai benar,IF(ekpresi logika,nilai benar,IF(…….))
maksimum 8 IF.
Contoh
: =If(C3>=85,”Baik”,IF(C3>=75,”Cukup”,”Kurang”))
1.5.5. Fungsi Vlookup
Fungsi VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu data secara vertikal, lalu
mengambil nilai yang diinginkan pada table tersebut berdasarkan kunci tertentu.
Fungsi ini adalah yang paling sering digunakan daripada fungsi HLOOKUP.
Misalnya kita mempunyai data Barang pada Sheet1 dimana pada tabel tersebut
tersimpan informasi sbb:
1.
Kode_Barang
2.
Jenis_Barang
3.
Nama_Barang
4.
Harga_Jual
5.
Harga_Beli
Lalu pada Sheet2, kita ingin jika kita
telah menginput Kode_Barang pada suatu sell di kolom A, secara otomatis pada
sell sebelahnya di kolom B muncul Nama_Barang dan Harga dll. Maka untuk
mewujudkan hal ini, diperlukan rumus VLOOKUP.
Bentuk
umum penulisan fungsi ini adalah sbb: =VLOOKUP(Lookup_value,
Table_array, Col_index_num, range_lookup)
Keterangan
:
1.
Lookup_value adalah
sel referensi/nilai yang hendak dijadikan kunci dalam pencarian data.
2.
Table_array adalah
tabel/range yang merupakan table yang menyimpan data yang hendak kita cari.
Catatan
Penting !
1.
Usahakan Table_array
sudah disort pada field kunci nya (baik secara ascending ataupun descending)
2.
Huruf besar ataupun
huruf kecil dianggap sama saja atau diabaikan pada field kunci di Table_array.
Col_index_num adalah nomor
kolom yang hendak kita ambil nilainya. Col_index_num harus berisi nilai sama
dengan atau lebih besar dari 1. Jika kurang dari 1, VLOOKUP akan mengembalikan
nilai error = #VALUE!. Jika col_index_num lebih besar dari jumlah kolom pada
table_array nya, VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #REF!.
Range_lookup adalah nilai
logika TRUE / FALSE yang mana VLOOKUP akan mencari data secara tepat atau
secara kira-kira atau pendekatan. Jika range_lookup kita isi TRUE, maka yang
akan digunakan adalah metode pendekatan atau kira-kira. Seandainya nilai yang
kita cari tidak ada, maka yang akan diambil adalah nilai yang lebih besar pada
sell berikutnya dimana nilainya lebih kecil atau sama dengan nilai lookup_value
(field kunci). Seandainya tidak ada nilai yang lebih kecil atau sama dengan
nilai lookup_value (field kunci), maka VLOOKUP akan mengembalikan nilai error =
#N/A.
Adapun jika range_lookup kita isi
FALSE, maka yang akan digunakan adalah metode tepat. Pada metode tepat ini,
jika VLOOKUP tidak menemukan data yang kita cari, maka ia akan mengembalikan
nilai error = #N/A, padahal kita ingin jika ia tidak menemukan data yang kita
cari, inginnya sell ini diisi dengan nilai 0 atau nilai lainnya yang kita
inginkan. Maka untuk mengatasi hal ini, gunakan rumus IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
dan ISERROR(Value).
Berikuti
ini gambar penyelesaian dari kasus diatas :
1.5.6. Fungsi Hlookup
HLOOKUP adalah salah satu fungsi referensi
yang bisa digunakan untuk menghitung /mengambil data dari tabel referensi.
HLOOKUP biasa juga disebut horizontal lookup.
Syntax
HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)
Lookup_value is the value to be found in the first row of the table. Lookup_value can be a value, a reference, or a text string.
Table_array is a table of information in which data is looked up. Use a reference to a range or a range name
atau sederhananya seperti di bawah ini;
Lookup_value adalah nilai yang ditemukan pada baris pertama tabel
Table_array adalah range table dimana data referensi akan ditemukan.
Contoh:
1. Buat tabel seperti di bawah ini
Baris pertama dan kedua merupakan tabel referensi
Baris ke lima hingga 12 adalah tabel kerja
Syntax
HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)
Lookup_value is the value to be found in the first row of the table. Lookup_value can be a value, a reference, or a text string.
Table_array is a table of information in which data is looked up. Use a reference to a range or a range name
atau sederhananya seperti di bawah ini;
Lookup_value adalah nilai yang ditemukan pada baris pertama tabel
Table_array adalah range table dimana data referensi akan ditemukan.
Contoh:
1. Buat tabel seperti di bawah ini
Baris pertama dan kedua merupakan tabel referensi
Baris ke lima hingga 12 adalah tabel kerja
2. ketik formula: pada sel E5
=HLOOKUP(D5,$C$1:$G$2,2)
1.6.
Rumus dan Jenis-Jenis Fungsi
Pada Microsoft Excel 2007
Fungsi pada Excel adalah gabungan
rumus-rumus yang telah terprogram pada Ms. Excel. seperti halnya rumus penulisan
Fungsi selalu dimulai dengan tanda sama dengan ( = ).
Berdasarkan kategori Fungsi pada Excel 2007 terdiri atas :
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
2. Fungsi Logika
3. Fungsi Teks dan Data
4. Fungsi Lookup dan Referensi
5. Fungsi Statistik
6. Fungsi Database
7. Fungsi Cube (kubus)
8. Fungsi Informasi
9. Fungsi Engineering (Rekayasa)
10.Fungsi Keuangan
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
2. Fungsi Logika
3. Fungsi Teks dan Data
4. Fungsi Lookup dan Referensi
5. Fungsi Statistik
6. Fungsi Database
7. Fungsi Cube (kubus)
8. Fungsi Informasi
9. Fungsi Engineering (Rekayasa)
10.Fungsi Keuangan
1.6.1. Fungsi Matematika dan
Trigonometri
1.6.1.1. Fungsi ROUND
Berguna
untuk membulatkan bilangan desimal
Syntax :
ROUND(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka
dibelakang koma misalnya 2 maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma.
Contoh :
=ROUND(2.149,1)
1.6.1.2. Fungsi ROUNDUP
Untuk pembulatan keatas bilangan
desimal
Syntax :
ROUNDUP(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka
dibelakang koma misalnya 2 maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUNDUP(3.14159,3)
1.6.1.3. Fungsi ROUNDDOWN
Berguna untuk pembulatan kebawah bilangan desimal
Syntax :
ROUNDDOWN(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka
dibelakang koma misalnya 1 maka akan dihasilkan 1 angka dibelakang koma.
Contoh :
=ROUNDDOWN(3.14159,1)
1.6.1.4.
Fungsi INT
Berguna untuk mengkonfersi bilangan desimal menjadi bilangan bulat
Syntax :
INT(number)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel
referensi yang mengandung nilai bilangan desimal
Contoh :
=INT(8.98763)
1.6.1.5.
Fungsi SQRT
Berguna untuk menghasilkan akar kuadrat bilangan positif
Syntax :
SQRT(number)
Penjelasan
number adalah bilangan positif atau cel
referensi yang mengadung angka atau bilangan positif
Contoh:
=SQRT(16)
1.6.1.6.
Fungsi MOD
Untuk menjadi nilai sisa hasil bagi
Syntax :
MOD(number,divisor)
Penjelasan :
number adalah jumlah atau cel referensi yang
akan dibagi
divisor adalah pembagi atau angka yang
digunakan untuk membagi number.
divisor atau pembagi tidak bisa menggunakan angka 0
divisor atau pembagi tidak bisa menggunakan angka 0
Contoh
=MOD(3,2)
1.6.1.7.
Fungsi ROMAN
Berguna untuk mengkonfersi bilangan menjadi Angka Romawi
Syntax :
Syntax :
ROMAN(number,form)
Penjelasan :
number adalah jumlah atau cel referensi yang
berisi nilai yang akan di konfersi ke angka romawi
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita inginkan. yang terdiri dari 0 s/d 4
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita inginkan. yang terdiri dari 0 s/d 4
Ketentuan:
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error #VALUE!
Contoh :
=ROMAN(499,0)
1.6.1.8. Fungsi SUM
Berguna untuk menjumlah nilai atau range sel
Syntax
:
SUM(number1,
[number2], [number3], [number4], …)
1.6.1.9. Fungsi SIN
Untuk mencari nilai Sinus
Syntax:
SIN(number)
1.6.1.10. Fungsi COS
Untuk
Mencari nilai Cosinus
Syntax:
COS(number)
1.6.1.11. Fungsi TAN
Untuk mencari nilai Tangen
Syntax:
Syntax:
TAN(number)
1.6.2. Fungsi Logika
Fungsi-fungsi logika pada Excel biasanya digunakan untuk membandingkan
dua kondisi atau lebih.
yang terdiri atas:
yang terdiri atas:
1.6.2.1. Fungsi
AND
Akan bernilai Benar (TRUE) jika semua kondisi
terpenuhi benar
Syntax:
AND(logical1, [logical2], …)
Contoh:
=AND(2+2=4, 2+3=5) hasilnya akan
bernilai TRUE
|
|
|
|
|
=AND(2+2=5, 2+3=5) hasilnya akan
bernilai FALSE
1.6.2.2. Fungsi OR
Akan bernilai benar (TRUE) jika salah satu
Kondisi sudah terpenuhi benar
Syntax:
OR(logical1,logical2,…)
Contoh:
=OR(1+1=2,2+2=5) hasilnya akan bernilai
TRUE
1.6.2.3.
Fungsi NO
Akan bernilai Benar (TRUE) jika kondisinya
tidak terpenuhi dan sebaliknya
Syntax:
Syntax:
NOT(logical)
Contoh
:
=NOT(1+1=3)
hasilnya akan bernilai TRUE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE
1.6.2.4. Fungsi IF
Merupakan fungsi logika yang bisa digunakan untuk menghitung nilai dari
sebuah pernyataan berjenjang. Fungsi if ini biasanya dikenal dengan fungsi if
nested (if bercabang atau if bersarang)
Syntax:
Syntax:
IF(logical_test,
value_if_true,value_if_false)
dimana
:
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
=IF(A1>=70,”Lulus”,”Remedial”)
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
1.6.3.
Fungsi Tanggal dan Waktu
dalam Microsoft Office Excel
Digunakan untuk mengkoversi serta menghitung tanggal dan waktu. Beberapa
fungsi yang sering digunakan antara lain:
1.
Fungsi
DAYS360
2.
Fungsi
NOW
3.
Fungsi
TODAY
4.
Fungsi
YEAR
5.
Fungsi
MONTH
Contoh
1.
Menghitung selisih Tahun, Bulan, dan
Hari
Pada Cell A1 masukan tanggal contohnya tanggal
lahir 24/09/1982
a. Menghitung Selisih Tahun
a. Menghitung Selisih Tahun
Untuk
menghitung Umur (Selisih tahun) masukan Rumus :
=YEAR(TODAY())-YEAR(A1)
hasilnya
umur anda adalah 29
untuk
penggunaan bilangan desimal menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)/12
hasilnya adalah 28,50
b. Menghitung selisih bulan
Untuk menghitung selisih bulan dengan tanggal sekarang (14/4/2011menggunakan rumus :
b. Menghitung selisih bulan
Untuk menghitung selisih bulan dengan tanggal sekarang (14/4/2011menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)
hasilnya adalah 342
c. Menghitung Selisih Hari
untuk menghitung selisih hari dengan tanggal sekarang (14/4//2011) menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”d”)
hasilnya adalah 10429
c. Menghitung Selisih Hari
untuk menghitung selisih hari dengan tanggal sekarang (14/4//2011) menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”d”)
hasilnya adalah 10429
2.
Mencari hari dan tanggal terakhir dari bulan
rumus
yang digunakan adalah :
=EOMONTH(TODAY(),0)
=EOMONTH(TODAY(),0)
maka
hasilnya adalah : Saturday 30 April 2011
Ket:
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1 bulan berikutnya dari sekarang dan seterusnya.
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1 bulan berikutnya dari sekarang dan seterusnya.
1.6.4. FUNGSI TEKS
Berikut ini penjelasan beserta Syntax
fungsi-fungsi Teks pada mikrosoft Excel yang sering digunakan:
1.6.4.1.
LEFT
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri. Rumusnya sangat simpel.
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri. Rumusnya sangat simpel.
=LEFT(text;[num_chars])
text
di sini merujuk kepada text yang akan diambil. Bisa berupa nilai sel ataupun
langsung diketikkan textnya di situ, tapi dengan menambahkan tanda petik dua
(“) di awal dan di akhir text.
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
1.6.4.2. RIGHT
Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi LEFT, yaitu mengambil beberapa karakter yang dimulai dari kanan. Rumusnya mirip sekali dengan fungsi LEFT yaitu:
=RIGHT(text;[num_chars])
1.6.4.3.
MID
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari kanan. Bisa dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya adalah:
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari kanan. Bisa dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya adalah:
=MID(text;start_num;num_chars)
start_num
adalah posisi dimulainya text yang akan dibaca
1.6.4.4.
FIND
Fungsi ini digunakan untuk mencari karakter ke berapa untuk karakter tertentu. Rumusnya adalah:
Fungsi ini digunakan untuk mencari karakter ke berapa untuk karakter tertentu. Rumusnya adalah:
=FIND(find_text;within_text;num_chars)
find_text
adalah text tertentu yang akan dicari
within_text adalah text lengkapnya. catatatan, fungsi ini case sensitif, jadi harus benar-benar sesuai dengan text yang ada. Kalau tidak sesuai nanti hasilnya akan: #VALUE!
within_text adalah text lengkapnya. catatatan, fungsi ini case sensitif, jadi harus benar-benar sesuai dengan text yang ada. Kalau tidak sesuai nanti hasilnya akan: #VALUE!
1.6.4.5.
LEN
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam sebuah text. Rumusnya adalah:
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam sebuah text. Rumusnya adalah:
=LEN(text)
1.6.4.6.
UPPER
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar semua. Formulanya:
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar semua. Formulanya:
=UPPER(text)
1.6.4.7.
LOWER
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua. Rumusnya:
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua. Rumusnya:
=LOWER(text)
1.6.4.8.
PROPER
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di setiap kata. Fungsinya:
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di setiap kata. Fungsinya:
=PROPER(text)
Contoh
:
1.6.5. FUNGSI STATISTIK
Berikut ini penjelasan beserta
Syntax fungsi-fungsi statsistik yang sering digunakan pada Ms. Excel 2007
1.6.5.1.
AVERAGE
Penjelasan:
Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax:
AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika
range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai)
menghasilkan 11.
1.6.5.2.
COUNT
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan.
Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu
tidak akan dihitung.
Syntax:
Syntax:
COUNT(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
Jika kita memiliki data
=COUNT(A1:A6)
menghasilkan 3
1.6.5.3.
COUNTA
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax:
Syntax:
COUNTA(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
Jika kita memiliki data
=COUNTA(A1:A7)
menghasilkan 6.
1.6.5.4.
MAX
Penjelasan:
Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MAX(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
1.6.5.5.
FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui)
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Karena
Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak
200 ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan
menambahkan jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa
10 mesin dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk
memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagai berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
1.6.5.6.
FREQUENCY
Penjelasan:
Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita
berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi
FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini
harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
Syntax:
FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
1.6.5.7.
MEDIAN
Penjelasan:
Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
1.6.5.8.
MIN
Penjelasan:
Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MIN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
1.6.5.9.
GROWTH
Penjelasan:
Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui.
Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika memasukkan
fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
Syntax:
GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari)
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Lalu
kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa
memasukkan array formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9),
sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah
3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.
1.6.5.10.
QUERTILE
Penjelasan:
Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang
diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax:
QUERTILE(data,no_kuartil)
No_kuartil
|
Nilai yang dihasilkan
|
0
|
Nilai
paling kecil (sama dengan fungsi MIN).
|
1
|
Kuartil
pertama – 25%.
|
2
|
Kuartil
kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).
|
3
|
Kuartil
ketiga – 75%
|
4
|
Nilai
paling besar (sama dengan fungsi MAX)
|
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
1.6.5.11.
MODE
Penjelasan:
Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data
yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MODE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
1.6.5.12.
PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih)
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.
Online Casino Sites in Nigeria ᐈ Lucky Club
BalasHapusPlay at a licensed online casino in Nigeria. Get a 100% deposit match bonus of 50% up to R2,000 on your first deposit. Live casino gaming and table games luckyclub.live