Minggu, 27 Mei 2012

Hari yang Tak Terduga

pernahkah kau membuat suatu pemikiran untuk hari esok,
dan kau telah menyiapkan segala sesuatunya?
Namun, hal yang kau siapkan terasa tak berguna

pernahkah kau tak pernah membayangkan
hal yang tak pernah kau duga sebelumnya
terjadi pada keesokkan hari

ya, hari ini aku merasakannya
sesuatu yang ku persiapkan terasa tak berguna,
sesuatu yang tak terduga terjadi di hari ini.

Hari ini menurutku hari tak terduga,

kejadiannya dimulai dari pagi sampai siang tadi
apakah akan terjadi sesuatu yang tak terduga pada malam ini

saat perjalan ke sekolah pagi tadi,
aku dan kakak ku hampir menabrak seorang ibu yang membawa barang belajaan yang banyak

ketika sampai di sekolah, aku bertemu MFL
MFL orang yang sangat sibuk dengan segala aktifitasnya
ketika sekitar jam 9 pagi, saat mau ke sekolah sehabis membeli bolu,
aku dan kakak ku hampir tertabrak bus kota
untungnya kami selamat

saat di sekolah lebih tak terduga,

dan sekarang ku yakini,
SEMUA HAL YANG KITA HARAPKAN BELUM TENTU DAPAT TERJADI
MESKIPUN KITA TELAH MERENCANAKAN SEGALA SESUATUNYA
SEMUA TERJADI KARENA KEHENDAK TUHAN

Senin, 21 Mei 2012

Keadaan yang Menyakitkan

Bukan aku yang menginginkan semua ini,
Bukan aku yang mengharapkan semua ini
Bukan aku yang mengimpikan semua ini

Aku mencoba diam,
Aku mencoba membisu
Aku coba tuk bersabar
Aku coba semua cara yang ku bisa

Semua Mungkin tertawa
Semua Mungkin Menangis
Semua Mungkin Bahagia
Semua Mungkin Sedih

Tapi, aku sangat, sangat ...........
Aku tak tau harus berjkata apa,
Semua telah ada di pikiranku,
Tapi, saat ku ingin mencoba ungkapkannya
AKU TAK BISA

Jadi, aku hanya terjebak pada diriku sendiri,
Sekarang aku harus mencari obat untuk menyembuhkannya
Sekarang aku harus mencari peta untuk mencari jalannya
Sekarang aku harus mencari kompas untuk penunjuk arah
Tapi, yang terpenting,
Sekarang aku harus mencari cara agar aku tak terjebak oleh diriku sendiri
oleh pikiranku sendiri

Mungkin suatu hari nanti aku kan temukan jawaban
Mungkin sekarang aku harus tetap tetap tetap mencoba SABAR



Jumat, 11 Mei 2012

Semangat

Semangat,
masih ada kesempatan lain.
Hari ini belum waktunya untuk Kemenangan itu,

Kami akan berjuang..
tak akan menyerah,

Maju terus pantang mundur,..

Semua hasil pasti akan sesuai dengan USAHANYA
Jadi itu tergantung kepada orang yang menjalaninya

Terus semangat, agar kita BISA,
Jangan Menyerah, Jangan Putus Asa
Kita gapai semua angan dan cita bersama :)))

Kamis, 10 Mei 2012

Meragukanmu

Buat Temanku

Maaf aku meragukanmu,
maaf aku tak menyakini bakatmu

Aku salah telah seperti ini

Harusnya aku semangat,

Aku belum siap dengan keadaan ini,
Tapi, aku akan mencoba,

Kamu bukan penggantinya,
karena takkan ada yang bisa menggantikannya

Kamu adalah kamu.
Semoga kamu bisa sepertinya,
Atau kamu menjadi dirimu sendiri,
Dan Harapku kamu Menadi orang yang luar biasa,
Denga kita bersama

Selasa, 08 Mei 2012

Semoga Semua Akan Lebih Baik

Sekarang, Esok, Dan yang akan datang
Ku harap hidupku lebih baik lagi

inilah keputusan yang telah Ku ambil
Saya harap saya tak akan menyesali keputusan ini,
Saya harap ini langkah yang terbaik
Saya harap, Semua akan lebih baik

Bukan untuk hari ini, tapi untuk hari kedepannya juga

Saya sebenarnya kecewa dengan teman-temanku yang mengambil keputusan itu
Tapi, apa mau dikata lagi, Itu sudah menjadi keputusan mereka
Saya hanya berharap mereka akan bahagia dengan keputusan mereka

semua kenangan yang telah kita lewati bersama dengan jumlah 15 orang,
Takkan ku lupakan,
Kalian berharga di hidupku

Selamat jalan untuk Kalian berempat,
Semoga kalian akan lebih baik di luar sana
Aku tak bisa memaksakan egoku
Aku cuma berharap kebahagiaan dari kalian

Dan tinggal kita orang 11
semua kita akan lebih baik lagi, Kompak selalu
Takkan ada lagi masalah yang terjadi sama kita semua dimasa lalu
Kita coba buka lembaran baru yang sangat Indah

Kita bisa Jika bersama :))
Love You ALL

Sabtu, 05 Mei 2012

Aku Merindukanmu

Hari berganti hari
minggu berganti minggu
Bulan berganti bulan

Buat seseorang disana,

Aku merindukanmu
Aku rindu akan wajahmu
Aku rindu akan senyum indahmu
Aku rindu akan gaya mu
Aku rindu akan tingkah lucumu
Aku rindu akan Pujianmu

Aku Rindu semua yang ada padamu

JIka kamu tau,
Apa yang akan kamu lakukan?

Aku tak kuasa lagi menahan kerinduanku.
Coba kau rasakan kerinduanku yang membara

Kamu?
Kamu pengobat rinduku ini,
Kamu dimana?
Tolong datang dan buatlah  Hilang Rinduku ini..

Rabu, 02 Mei 2012

Salahkah Ini

Cerpen buah karya Arin,
Cerpen ini terinspirasi dari temanku


Dalam hening sepi, bayang itu masih ada. Ku selalu bingung., mengapa itu selalu terbayang, terbayang akan dirinya, saat dulu masih bersama. Ingin ku mulai cerita baru dalam hidupku, namun cerita lama masih tetap terbawa dan melekat dalam angan. Semua ini sulit untuk dilupakan, dan dihilangkan. Aku masih terhanyut dam cerita lama. Aku selalu ingin untuk menghindar dan menjauh dari setiap hal yang berhubungan dengannya. Aku telah letih menjalani hidup dengan rasa yang seakan menghantui.

Dulu, Ketika ku masih kecil, ku mempunyai sahabta karib namanya Dimas. Kami berdua selalu bersama. aaku merasa bahagia bersam Dimas. Tapi, bahagia itu menghilang, saat ku tahu bahwa Dimas akan pindah ke luar kota untuk mengobati penyakitnya. Aku tak tau dia mengidap penyakit apa. Tapi itulah yang dikatakan oleh orang tua Dimas, saat Ia dan Kedua orangtuanya berpamitan denganku dan kedua orang tuaku. Sebelum Dimas pergi, ia memberiku sebuah music box sebagai kenang-kenangan.

Sekarang umurku telah menginjak 20 tahun. Aku Tifa Andita adalah salah satu mahasisswi fakultas Kedokteran di Salah satu universitas di Jogya. Aku baru menginjak semester 4, sebelumnya aku tak ingin kuliah di jurusan ini, namun Dimaslah yang menginspirasiku. Aku ingin mengetahui dan bisa mengobati penyakit Dimas. Aku masih ingat, Dimas sering dulu sering telat makan. dan pernah ku melihat ia muntah darah saat kami bermain di danau dulu.

Di kampusku, aku punya teman namanya Fera Kirana, biasa ku panggil Fe. Fe, salah satu mahasiswi yang cerdas dikampusku. Dia cantik dan baik hati. Dia sangat sempurna dimataku. Suatu hari, ada seorang lelaki yang menabrakku, saat aku sedang membawa buku yang banyak. Bukannya dia meminta maaf, tapi justru mencaciku katanya "kalo jalan pake tu mata". ternyata dia mahasiswa baru di kampus, dia pindahan dari Bandung. Namanya Putra, Satu jurusan juga denganku. Aku biasa saja dengan kehadiran putra. Namun temanku FE selalu saja membicarakn tentang Putra denganku. Padahal aku benci dengannya, karena kejadian waktu itu. Kata fe, " Tif, Putra itu perfect banged ya?". Aku hanya terdiam, bagiku tiada yang lebih Perfect dibanding Dimas.

Suatu saat, aku punya tugas kelompok, dan aku sekelompok dengan Putra. Huu, aku sangat kesal. Saat Putra menanyakan tugas, aku malas mendengarkanya, sikapku acuh tak acuh. Lalu beberapa hari kemudian aku mendapatkan alamat E-Mail Putra dari Fe. Aku teror saja dia. Setiap hening sepi, justru wajah Putra yang memasuki anganku bukan Dimas.
"OMG, Apakah aku menyukai Putra", pikirku. tapi langsung ku buang jauh-jauh pikiran itu. "tidak, tidak, ini tidak mungkin dan tidak akan mungkin. Tuhan bantu aku melupakannya. aku sangat menyayangi Dimas. Tapi aku juga menyukai Putra :( ", itulah tulisan terakhirku saat menulis curahan hatiku dalam blogku. Esok harinya, ketika itu di kampus, aku bertemu Fe di kantin. Fe banyak cerita tentang Putra. Sekarang sikapku justru serius saat mendengarkan Fe berbicara tentang Putra. Fe tampak aneh dengan perubahan sikapku. Ketika ku di rumah, aku membuka E-mail, dan mengirimkan pesan ke Putra. Kalau biasanya, kata-kata yang menerornya aku kirimkan, sekarang kata-kata bijak dan perasaan merindu yang ku kirimkan.

Keesokan harinya aku mengirimkan e-mail ke Putra. Pura-puranya, aku teman lamanya.
"hy, ap kabar? kok km nggak prnah balas e-mailku? km udh sombong ni, apkrn kt skrg jauh, km nggak mau berkomunikasi dgn ku?"
Lalu, ia membalas, "maaf km siapa y?"
"Hufft, kok km nggak tw siapa aku, maybe, benar apa yang aku katakan tadi, km udh sombong" balasku.
Tiba-tiba ia membalas e-mailku,
" tau nggak semua ulahmu dan tingkahmu itu membuat ku penasaran da bingung, aku bisa gila dengan semua ini, apa kamu mau penyakit dalam tubuhku ini kambuh dan semakin parah karena ini semua? apa kamu ingin ku mati?"
Kata itu membuat badanku bergemetar, jantung berdegup kencang, aliran darah tak teratur. Apa yang harus ku katakan, lalu ku membalas e-mailnya.
" Sebenarnya aku tifa, maaf, jk ini membuatmu kesal"
Itulah balasan terakhirku, aku telah salah selama ini, aku pun menulis surat untuk Putra yang menunjukkan aku meminta maaf dan karenanya aku telah mencintainya. Ku sadar apa yang kulakukan selama ini salah dan membuatnya kesal. Aku putuskan untuk pindah kampus ke Amrik, karena aku mendapat beasiswa di sana. Karena aku malu dengan sikapku ini.

Keesokan harinya, aku menitip surat kepada Fe untuk diberikan kepada Putra. Aku ceritakan semua yang telah terjadi antara aku dan Putra, aku juga memberi tahu Fe kalau aku akan pindah akmpus di Amrik.
aku berkata "sebelumnya aku akan ke danau tempat favoritku semasa kecil. Nanti kalau kamu mau, kamu temani aku ke Bandara, aku tunggu kamu ya, aku akan pergi jam 3 sore nanti"
"iya, aku pasti maulah"

Siang harinya hujan turun lebat, aku duduk di pinggir danau tempatku dulu bersama Dimas. aku akan pergi dari kota ini, karena aku bersalah. lalu aku teriak
"Putra, maafkan aku, aku tau aku telah salah, maafkan aku....
Tuhan, salahkah ini, salahkah aku jatuh cinta kepadanya, aku melakukan itu sungguh karena aku mencintainya. maafkan aku telah jatuh hati pada Putra", dsambil memegang music box pemberian Dimas.

Tiba-tiba tubuhku tak basah lagi padahal aku melihat hari masih hujan. Aku membalikkan tubuhku dan kudapati sosok lelakiyang memegang payung. Itu Putra, Lalu ia berkata,
"Aku telah mendengar semua ucapanmu, aku memaafkanmu Tif"
lalu aku bertanya "bagaimana bisa kamu tau aku disini?"
ia menjawab "feeling"
"benda apa yang ada ditanganmu itu?" ia sontak bertanya.
"ini sebuah music box" jawabku.
"ia aku tau ini music box, lantas dari mana kamu mendapatkannya?" ia kemudian bertanya.
Lalu ia mengambil music box itu dari tanganku. Ia menangis sambil menatap benda itu.dan aku bertanya
"ada apa denganmu, mengapa kamu menangis?"
" siapa kamu sebenarnya?" lalu ia berkata dengan suara yang keras.

aku menjawab,"ini dari temanku namanya Dimas"
Puta diam saat ku mengatakan itu. Lalu ia berkata lagi
"Dita, apa kamu Dita?"
"Apa dia menyebutku Dita. Darimana ia tau nama kecilku siapa sebenarnya dia," tanyaku dalam hati.
"Putra (sambil menunjuknya) apa kamu Dimas?" kataku
"Ya aku Dimas, akulah yang memberimu music box itu buktinya aku kesini tempat semasa kecil kita dulu"
Lalu aku memeluknya, sambil berkata " aku merindukanmu Dim, ku mohon jangan pergi lagi, aku mencintaimu."


---The End---